Perdagangan Sepi, Indeks Saham Asia Pasifik Naik Tipis; Nikkei Turun
Tuesday, December 26, 2023       09:48 WIB

Ipotnews - Ekuitas Asia diperdagangkan secara tentatif, Selasa, sementara dolar berada di dekat level terendah dalam lima bulan karena menurunnya inflasi AS yang mendukung spekulasi Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga.
Investor masih mencerna data yang dirilis Jumat yang menunjukkan harga minyak Amerika Serikat menyusut pada November untuk pertama kalinya dalam lebih dari 3,5 tahun, yang menggarisbawahi ketahanan perekonomian.
Indeks MSCI yang mencakup saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,18%, dan berada di jalur untuk membukukan kenaikan 1,6% tahun ini, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Selasa (26/12).
Indeks Nikkei Jepang turun 0,07% namun tetap menjadi pasar saham Asia dengan kinerja terbaik, melambung 27% sejauh tahun ini.
Perdagangan relatif sepi sehari setelah Natal, dengan beberapa pasar, termasuk di Australia, Selandia Baru dan Hong Kong ditutup untuk libur Boxing Day.
Investor saham menyambut baik tanda-tanda terbaru dari the Fed mengenai prospek suku bunga. Pada akhir pertemuan kebijakan 13 Desember, the Fed memberi isyarat telah mencapai akhir dari siklus pengetatan dan membuka kemungkinan penurunan suku bunga tahun mendatang.
"Federal Reserve secara agresif mengubah retorikanya untuk merekayasa pelonggaran kondisi keuangan secara signifikan," kata analis Citi.
"Kombinasi dari perlambatan inflasi inti dan meningkatnya kekhawatiran terhadap resesi menyebabkan pejabat the Fed mengalihkan retorika dari komitmen untuk memerangi inflasi dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama dan ke arah meyakinkan pasar bahwa mereka tidak akan 'bertahan' pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi terlalu lama."
Pasar kini memperkirakan peluang sebesar 75% untuk penurunan suku bunga the Fed sebesar 25 basis poin pada pertemuan Maret, menurut FedWatch Tool CME Group, dibandingkan peluang 21% pada akhir November. Pasar juga memperhitungkan pemangkasan suku bunga lebih dari 150 basis poin tahun depan.
Di Asia, saham China turun 0,12% pada awal perdagangan, dengan perusahaan game online masih belum pulih dari peraturan baru untuk membatasi pengeluaran pada video game, sementara Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup.
Di pasar mata uang, pergerakannya teredam dalam perdagangan yang relatif sepi karena libur, dengan Indeks Dolar (Indeks DXY) berada di posisi 101,65, tidak jauh dari level terendah lima bulan di 101,42 yang dicapai pada sesi Jumat. Indeks tersebut merosot 1,8% sejauh 2023, dalam perjalanan untuk menghentikan kenaikan dua tahun.
Sementara yen stabil di level 142,30 per dolar. Prospek Bank of Japan (BOJ) segera mengakhiri kebijakan ultra-longgarnya membantu mengangkat mata uang tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Mata uang itu melesat 4% bulan ini, berada di jalur kenaikan bulan kedua berturut-turut terhadap dolar. Namun untuk tahun ini, yen masih melorot 7,8% terhadap greenback. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM