Bijak di Saat Harga Saham Anjlok

Pasar saham yang sedang terkoreksi besar justru menjadi peluang emas untuk mendapatkan profit atau cuan yaitu dengan mengoleksi saham-saham yang sedang turun dan berpeluang naik di masa-masa mendatang.

Khawatir, was-was dan panik adalah kondisi manusiawi yang dialami para investor pasar modal akhir-akhir ini. Maklum saja, mulai perang dagang Amerika vs China hingga kejatuhan nilai tukar Rupiah membuat sejumlah harga saham anjlok. Saham-saham bergerak di zona merah di tengah laju IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang terus tertekan.

Kondisi ini menjadi mimpi buruk bagi beberapa investor, kendati bagi sejumlah investor yang bijak justru menjadi peluang emas untuk mengoleksi saham-saham tertentu di harga yang rendah tapi memiliki potensi bagus di masa depan.

So, menyikapi situasi perekonomian yang menyebabkan guncangan di pasar modal saat ini, para investor, terutama investor pemula, tentu perlu ketenangan. Kuncinya jangan panik dan tergesa-gesa menjual saham yang dimiliki.

Ketenangan sangat diperlukan manakala banyak trader mulai berpikiran negatif, banyak yang mulai bilang cut loss hingga muncul provokator-provokator yang biasa bicara negatif tentang harga saham.

Ketenangan diperlukan untuk membaca pergerakan saham dengan cermat. Oleh sebab itu, mengamati kondisi pasar riil menjadi salah satu penentu keberhasilan di tengah fluktuasi harga saham saat ini. Seperti diketahui, IHSG yang anjlok biasanya karena IHSG yang sudah ketinggian, bursa dunia turun, pasar sudah jenuh untuk beli dan faktor eksternal lainnya. Makanya, amatilah hal-hal tersebut dan tak perlu gampang panik.

Buat apa sih masih panik? Toh, nanti sahamnya juga akan naik lagi. BEI pun telah menegaskan bahwa guncangan saat ini hanya sesaat. Nggak mungkin orang tidak beli saham. Mana tahan pula para trader puasa keuntungan. Ini hanyalah kepanikan sesaat di pasar.

Mau tidak mau, di tengah kondisi pasar yang kurang stabil saat ini tentu saja ketenangan perlu diimbangi dan diciptakan dengan pengamatan yang bagus terkait kondisi pasar.

Kondisi pasar terkini biasanya ter-update di sejumlah platform jual-beli saham, seperti yang tersedia di platform IPOTSTOCK. Selain menyediakan kenyamanan investasi saham online di pasar saham dengan teknologi tools modern untuk mengatur return terbaik, platform ini didukung fitur dan tools analisis andal ditambah dengan distribusi berita dan informasi riset secara berkala yang komprehensif. Kelebihan platform ini tentu saja membuat investor menjadi lebih tenang.

Selain paham tentang kondisi pasar, mengecek kembali tujuan awal investasi akan menciptakan ketenangan. Ingat kembali keputusan awal saat berinvestasi, apakah untuk jangka waktu 1 bulan, 5 tahun atau bahkan 20 tahun. Keputusan awal investasi  tentunya didasari tujuan keuangan. So, ingat-ingat lah tujuan investasi dan tak perlu kepancing dan terpengaruh dengan bisikan para analis dadakan. Pakar perencana keuangan Ligwina Hananto dalam kasus-kasus seperti ini pun mengingatkan, “tujuan Loe apa?" yang menyiratkan pentingnya kembali ke tujuan atau motivasi awal investasi.

Nah, dengan berpijak pada tujuan keuangan, seorang investor yang bijak tidak akan mudah panic selling ketika pasar saham lagi anjlok atau tidak berpihak. Ingat tujuan keuangan dalam investasi, niscaya ketenangan lah yang didapatkan. Kendati demikian, apabila secara rasional dan kondisi pasar mengharuskan dijual maka mau tidak mau kudu realistis dan dijual.

Kata orang bijak, di tengah koreksi besar pasar saham, kepanikan perlu dialihkan menjadi kesempatan. Bagaimana tidak. Pasar saham yang sedang terkoreksi besar justru menjadi peluang emas untuk mendapatkan profit atau cuan yaitu dengan mengoleksi saham-saham yang sedang turun dan berpeluang naik di masa-masa mendatang. Oleh sebab itu, saat harga-harga saham turun adalah saat yang tepat untuk menyuntikkan dana tambahan untuk membeli dan mengoleksi saham-saham pilihan di harga bawah. So, masih gampang gundah, khawatir dan panik saat harga-harga saham anjlok?