Bursa Saham Asia Melaju, Bersiap Membukukan Kenaikan Mingguan Ketiga
Friday, May 10, 2024       14:18 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia siang ini, Jumat (10/5), bergerak serempak menguat, seiring munculnya kembali optimisme penurunan suku bunga global, menuju kenaikan mingguan ketiga.
Sementara itu, nilai tukar dolar bergerak stabil, karena tanda-tanda baru pelonggaran pasar tenaga kerja AS yang memicu optimisme penurunan suku bunga tahun ini menjelang rilis data inflasi penting minggu depan.
Laman Reuters melaporkan, indeks MSCI yang terdiri dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang, naik 0,66%, berada di jalur kenaikan hampir 1% untuk minggu ini. , kenaikan minggu ketiga berturut-turut.
CNBC mencatat, indeks Nikkei 225, Jepang, 0,41% menjadi 38.229,11 pada pukul 14:00 WIB. Indeks ASX 200, Australia juga naik 0,35% menjadi 7.749.
Pada jam yang sama indeks Shanghai Composite, China naik tipis 0,04% di 3.155,65. Indeks saham blue-chip CSI300 turun 0,28%. Kekhawatiran geopolitik membebani sentimen menyusul daftar pembatasan perdagangan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Biden dan potensi tarif baru China.
Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 2,1%, setelah menyentuh level tertinggi delapan bulan di awal perdagangan. Indeks Kospi, meningkat 0,57% ke posisi 2.727,63.
Data yang dirilis Kamis kemarin menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran negara bagian AS meningkat lebih dari yang diperkirakan, sebesar 22.000 menjadi 231.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 4 Mei, kata Departemen Tenaga Kerja AS.
Indeks Dow Jones naik hampir satu persen, kenaikan hari ketujuh berturut-turut, mengikuti laporan minggu lalu yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat melebihi perkiraan pada April lalu. Kenaikan upah tahunan juga turun, di bawah 4,0% untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun.
"Setelah periode kekuatan dan ketahanan yang luar biasa, semakin besar tanda-tanda bahwa pasar tenaga kerja AS mungkin mulai melemah," kata Ryan Brandham, kepala pasar modal global, Amerika Utara di Validus Risk Management, seperti dikutip Reuters.
Pasar akan mencermati indeks harga produsen AS bulan April dan indeks harga konsumen yang dirilis pekan depan untuk mencari tanda-tanda bahwa inflasi telah melanjutkan tren penurunannya menuju tingkat target 2% The Fed.
Laporan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan lalu mematahkan ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat, dengan pasar sekarang sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga hanya pada bulan November meskipun masih ada peluang penurunan pada bulan September.
Para pedagang saat ini mengantisipasi pemotongan sebesar 47 basis poin tahun ini dari The Fed. Pergeseran ekspektasi terhadap suku bunga AS telah membuat dolar tertekan. Namun Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS versus enam mata uang sejenis, siang ini naik tipis menjadi 105,30.
Di pasar komoditas, harga minyak meningkat. Harga minyak mentah WTI, AS naik 0,68% menjadi USD79,80 per barel, dan minyak mentah Brent menjadi USD84,38, naik 0,6% hari ini.
Harga emas di pasar spot bertambah 0,3% menjadi $2,353.95 per ounce. (Reuters, CNBC )

Sumber : Admin

berita terbaru