News & Research

Reader

Bursa Pagi: Asia Dibuka Turun, IHSG Bearish Berpeluang Berbalik Menguat
Friday, December 02, 2022       08:22 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (2/12), bursa saham Asia dibuka turun. Investor mencari kejelasan sinyal pelonggaran pembatasan Covid-19 yang ketat di China.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kejatuhan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,67%. Indeks berlanjut turun 0,54% (-39,7 poin) menjadi 7.314,7 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka merosot 0,91%, setelah rilis indeks harga konsumen November secara tahunan yang sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya. Indeks berlanjut melorot 0,96% ke posisi 2.456,14.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang terperosok 1,39% (-393,26 poin0 ke level 27.832,82, setelah dibuka anjlok 1,48%, dan Topix drop 1,6%.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka menguat 0,26% (48,84 poin) menjadi 18.785,28 pada pukul 8:40 WIB. Indeks Shanghai Composite, China melemah 0,15% menjadi 3.160,58.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada ergerakan indeks acuan di bursa saham global dan regional yang bervariasi cendrrung turun, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melorot 0,85% ke level 7.020. Sebaliknya, harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange meningkat 0,88% ke level USD23,98.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berisiko melanjutkan tren pelemahan, namun masih berpeluang rebound menuju level 7.100. Secara teknikal, sejumlah indikator mengindikasikan adanya momentum  bearish , berpeluang  rebound  selama mampu bertahan di atas 7.000.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, terkoreksinya indeks di bursa Wall Street seiring adanya aksi ambil untung dan sikap hati-hati investor menunggu data  nonfarm payroll  diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar. Sementara itu naiknya beberapa harga komoditas dan melandainya angka inflasi di November berpeluang menjadi sentimen positif bagi indek harga saham gabungan.
IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan  support  di level 7,040 dan  resistance  di level 7,120.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir cenderung melemah. Aktivitas manufaktur AS menyusut pada November, pertama kalinya dalam dua setengah tahun. Biaya pinjaman yang lebih tinggi membebani permintaan barang, bukti kenaikan suku bunga The Fed telah mendinginkan perekonomian.Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) Oktober naik 0,3%, sama seperti September. Indeks tersebut meningkat 6,0% yoy, dari 6,3% pada bulan sebelumnya.
Klaim awal tunjangan pengangguran pekan lalu turun 16.000 menjadi 225.000.
Investor menunggu data nonfarm payrolls, yang akan dirilis Jumat. Dari 11 indeks sektor S&P 500, tujuh melorot, dipimpin penurunan sektor keuangan, menyusut 0,71%, diikuti pelemahan 0,47% pada bahan pokok konsumen. Produsen perangkat lunak Salesforce dan pengecer diskon Dollar General rontok 8,3% dan 7,5%.Costco Wholesale ambles 6,6%. Nvidia dan Meta Platforms naik lebih dari 1%.
  • S&P 500 sedikit melemah 0,09% (-3,54 poin) di posisi 4.076,57.
  • Nasdaq Composite menguat 0,13% (14,45 poin) menjadi 11.482,45.
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,56% (-194,76 poin) ke level 34.395,01.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup di atas level tertinggi tiga bulan. Investor menyambut petunjuk Chairman The Fed Jerome Powell tentang kenaikan suku bunga yang lebih kecil, serta keputusan China melonggarkan pembatasan Covid-19 yang ketat. Data kenaikan inflasi zona euro yang lebih kecil dari perkiraan, meningkatkan prospek pengetatan kebijakan moneter yang kurang agresif oleh ECB.
Sementara itu, data penurunan aktivitas manufaktur di seluruh zona euro mereda pada November, kendati pabrik-pabrik masih menghadapi musim dingin yang keras. Indeks STOXX 600 naik 0,89% menjadi 443,96, tertinggi sejak 17 Agustus. STOXX 600 melonjak 6,8% pada November, terbaik sejak Juli. Saham teknologi melesat 2,9%. Saham energi merosot 0,9%. Pabrikan obat Belgia, UCB anjlok 6,6%.Credit Suisse melorot 4,4% mencapai rekor terendah baru.
  • DAX 40 Jerman meningkat 0,65% (93,26 poin) ke level 14.490,30.
  • CAC 40 Prancis bertambah 0,23% (15,42 poin) menjadi 6.753,97.
  • FTSE 100 Inggris melemah 0,19% (-14,56 poin) ke posisi 7.558,49.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir merosot ke posisi terendah 16-minggu. Data menunjukkan bahwa belanja konsumen AS meningkat pada Oktober, sementara inflasi moderat, menambah ekspektasi bahwa Federal Reserve lebih dekat untuk mencapai puncak suku bunga. Chairman The Fed Jerome Powell, Rabu, mengatakan sudah waktunya untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga "untuk menyeimbangkan risiko."
Rilis data belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, melonjak 0,8% setelah kenaikan 0,6% pada September. Indeks harga PCE Oktober naik 0,3% (mom), atau 6,0% (yoy), setelah naik 0,3% (mom) dan 6,3% (yoy) pada September. Indeks Dolar (Indeks DXY) merosot 1,15% menjadi 104,82, terendah sejak 11 Agustus.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0345

0.0005

+0.05%

6:12 PM

Yen (USD-JPY)

138.86

-0.0900

-0.06%

6:11 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.1964

0.0005

+0.04%

6:12 PM

Rupiah (USD-IDR)

15,562.50

-169.00

-1.07%

2:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.0534

-0.0390

-0.55%

10:27 AM

Sumber : Bloomberg.com, 1/12/2022 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari ditutup variatif, mundur dari reli awal di tengah pelemahan dolar, dan harapan lonjakan permintaan bahan bakar China setelah pelonggaran pembatasan Covid-19. Pergeseran strategi nol-Covid China meningkatkan optimisme tentang pemulihan permintaan minyak di negara itu.
Kota Guangzhou dan Chongqing mengumumkan pelonggaran pembatasan Covid pada Rabu. Negara-negara Uni Eropa secara tentatif menyetujui batas harga minyak Rusia sebesar USD60, dari USD70-an di awal pekan. OPEC + akan bertemu secara virtual pada 4 Desember, meski perubahan kebijakan tampaknya tidak mungkin terjadi.
  • Harga minyak berjangka Brent turun tipis 9 sen menjadi USD86,88 per barel.
  • Harga minyak berjangka WTI naik 67 sen (0,8%) menjadi USD81,22 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi berakhir menguat, melampaui level kunci USD1.800 per ounce. Pelemahan dolar didorong prospek kenaikan suku bunga The Fed yang lebih lambat dan tanda-tanda pendinginan inflasi AS, mengangkat daya tarik emas. Data menunjukkan moderasi dalam tren inflasi bulan lalu. Trader memperkirakan probabilitas 91% bahwa The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada rapat 14 Desember.
Di sisi teknikal, emas diperdagangkan di atas pergerakan rata-rata 50 hari (MA50), 100 hari, dan 200 hari, yang dianggap sebagai sinyal  bullish  oleh para trader. Harga logam berharga lainny; perak spot melejit 2,3% menjadi USD22,70 per ounce, platinum naik 0,5% menjadi USD1.038,24, paladium melesat 3,2% menjadi USD1.941,65.
  • Harga emas di pasar spot melonjak 1,8% menjadi USD1.800,69 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS melesat 3,1% menjadi USD1.815,2 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM