News & Research

Reader

IHSG Terbang Tinggi, Lima Saham Raih Cuan Besar
Tuesday, December 03, 2024       17:49 WIB

JAKARTA, investor.id -Indeks harga saham gabungan ( IHSG ) terbang tinggi, naik 149,03 poin (2,11%) ke level 7.196,01 pada penutupan perdagangan Selasa (3/12/2024). Ini mengakhiri pelemahan empat hari beruntun karena sentimen eksternal. Sementara lima saham raih cuan besar, bahkan dua yang mentok batas Auto Rejection Atas (ARA).
Sebanyak 356 saham terpantau naik, 211 saham turun, dan 220 saham stagnan. Adapun total nilai transaksi di bursa hari ini mencapai Rp 12,38 triliun. Volume perdagangan sebanyak 20,43 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 1.165.468 kali.
Hampir seluruh sektor saham melesat pada penutupan pasar hari ini. Penguatan terbesar terjadi pada sektor teknologi sebesar 3,1%. Diikuti penguatan di sektor keuangan 1,4%, sektor infrastruktur 1,4%, sektor energi 1%, dan sektor properti 0,8%.
Sedangkan pelemahan hanya terjadi pada sektor transportasi 0,4%.
Sementara itu, saat IHSG hari ini menghijau, indeks saham Asia juga kompak menguat. Shanghai (China) naik 0,4%, Hang Seng (Hong Kong) melonjak 1%, Straits Times (Singapura) naik 0,9%, dan Nikkei (Jepang) melonjak 1,9%.
Saat IHSG hari ini ditutup naik pesat, lima saham raih cuan besar dan teratas dalam daftar top gainers. Sebab, melejit hingga 31%.
Saham ARA
Berdasarkan data RTI, diantara kelima saham tersebut, ada dua saham yang mentok batas Auto Rejection Atas (ARA). Keduanya adalah PT yang Global Sukses Digital Tbk () melonjak 25% menjadi Rp 290 dan PT Newport Marine Services Tbk () melejit 24,7% menjadi Rp 262.
Sedangkan saham top gainers lainnya adalah PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk () melesat 31,7% menjadi Rp 137, PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk () meningkat 19% menjadi Rp 262, dan PT Langgeng Makmur Industri Tbk () naik 12,7% menjadi Rp 177.
Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, sentimen eksternal mengangkat IHSG hari ini ke zona hijau. Sentimen eksternal tersebut adalah pasar tampaknya merespon Data Institute for Supply Management menunjukkan aktivitas manufaktur Amerika Serikat (AS) membaik sepanjang November.
"Dimana Indeks PMI manufaktur AS dari Institute for Supply Management meningkat menjadi 48,4 bulan lalu dari 46,5 pada Oktober. Serta PMI manufaktur final S&P Global juga naik menjadi 49,7, dari estimasi awal 48,8," tulis Pilarmas dalam risetnya, Selasa.
Sementara itu, Pilarmas menyebutkan, pasar juga tengah dibayangi tantangan baru dari perang dagang AS selama masa jabatan kedua Donald Trump. Bank sentral China menegaskan kembali rencana kebijakan moneter yang mendukung untuk meningkatkan pertumbuhan tahun depan.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM