News & Research

Reader

Ini Kelebihan Reksa Dana Pasar Uang Dibanding Deposito
Sunday, September 27, 2020       18:23 WIB

Ipotnews - Deposito dan reksa dana pasar uang sama-sama merupakan instrumen investasi bagi para investor. Namun reksa dana pasar uang memiliki sejumlah keunggulan yang bisa dinikmati investor.
Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management, Dimas Yusuf, mengatakan reksa dana pasar uang memiliki keunggulan imbal hasil yang ditargetkan lebih tinggi dari bunga deposito. Dana yang diivestasikan di pasar uang portofolionya didiversifikasi secara otomatis oleh Manager Investasi (Ml), dan tingkat likuiditas yang lebih tinggi dari deposito.
"Pengelolaannya profesional oleh MI profesional," kata Dimas dalam Webinar Festi Fund 2020 oleh Indopremier Sekuritas, bertajuk "Deposito dan Reksa Dana", secara virtual, Minggu (27/9).
Dimas mengakui ada kekhawatiran para nasabah bahwa deposito di perbankan dananya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan. Namun ia mengingatkan penjaminan dana oleh LPS bagi nasabah deposito di perbankan dibatasi oleh aturan maksimum jumlah dana Rp2 miliar. "Selain itu, bunga deposito yang diperoleh oleh nasabah juga tidak boleh melebihi ketentuan LPS rate. Jadi bunga yang dikejar tidak bisa terlalu tinggi," ujar Dimas.
Sebaliknya, investor reksa dana pasar uang mempercayakan pengelolaan dananya kepada MI. MI inilah yang kemudian mengelola dan menempatkan dana investasi di beberapa bank kustodian. MI sendiri tidak memiliki akses untuk menjangkau dana nasabah reksadana pasar uang. "Jadi risikonya terminimalkan dengan diversifikasi portofolio investasi," jelas Dimas.
Kendati demikian, Dimas menjelaskan, ada risiko yang harus dihadapi investor reksa dana pasar uang. Pertama, risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik di dalam maupun di luar negeri. Kedua, risiko berkurangnya nilai unit penyertaan yang diterima oleh pemodal. Ketiga, resiko perubahan peraturan oleh regulator.
"Keempat, resiko likuiditas," tutur Dimas.
Produk reksa dana pasar uang di Sucorinvest Asset Management adalah Sucorinvest Money Market Fund ( SMMF ) dan Sucorinvest Sharia Money Market Fund. Saat ini total dana kelolaan melalui dua produk tersebut per 22 September 2020 mendekati Rp10 triliun. "Tepatnya Rp9,04 triliun," ungkap Dimas.
Alokasi portofolio Reksa Dana SMMF terdiri dari obligasi dengan tenor kurang dari 1 tahun sebesar 50,97% dari total dana kelolaan (AUM). Kemudian deposito sebesar 49,03% dari total dana AUM.
Alokasi aset terbesar, menurut Dimas, adalah obligasi Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, obligasi Indonesia Eximbank, obligasi Indonesia Pupuk Holding Company. Selanjutnya ada TD Bank BJB Syariah dan TD Bank DKI. (Adhitya)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM