News & Research

Reader

Kesalahan Perencanaan Keuangan: Tidak Berinvestasi pada Edukasi Keuangan
Tuesday, January 17, 2023       14:08 WIB

Berinvestasi pada edukasi keuangan sesungguhnya adalah investasi terbaik yang dapat kita berikan kepada diri kita sendiri. Edukasi keuangan tidak membutuhkan biaya mahal, tetapi hasilnya dapat dinikmati seumur hidup.
Edukasi keuangan adalah investasi yang akan memberikan dividen seumur hidup yang tidak akan pernah hilang dari diri kita. Edukasi keuangan juga akan meningkatkan potensi kita untuk mendapatkan hasil yang lebih baik (gaji, investasi, dan lain-lain).
Jika kita sudah pernah berinvestasi, dengan intelligensi keuangan ( financial intelligence ) hasil dari edukasi keuangan ( financial education ), kita dapat mengoptimalkan tingkat pengembalian investasi ( return on investment ) yang kita terima.
Dengan edukasi keuangan yang kita lakukan setiap hari, kita juga akan meningkatkan kualitas kehidupan kita (serta kualitas keuangan kita juga). Misalnya, orang yang memiliki kecerdasan keuangan yang memadai, dapat mengukur kapasitas dirinya dalam mengambil resiko (misal; pada waktu memutuskan untuk mengambil kredit bank untuk KPR).
Dengan adanya edukasi keuangan, seseorang juga dibekali dengan kecerdasan finansial ( financial intelligence ) untuk mulai menabung bagi hari tuanya (pensiun), karena ia sadar tidak bisa bekerja seumur hidupnya, tetapi ia tahu sumber-sumber keuangan yang akan dimilikinya pada waktu pensiun.
Dengan kecerdasan finansial ( financial intelligence ) yang diperolehnya dari edukasi keuangan ( financial education ) pula, orang akan mengetahui bahwa investasi apa pun mengandung resiko, dan karenanya, ia akan mempersiapkan diri sebaik mungkin jika resiko itu terjadi.
Misalnya, resiko yang tidak dapat ditanggung sendiri jika terjadi, dan harus dialihkan kepada pihak lain yang memiliki kemampuan untuk itu, adalah resiko kematian pencari nafkah keluarga. Dalam hal ini, pengalihan resiko dilakukan dengan membeli asuransi jiwa.
Terakhir, kecerdasan finansial ( financial intelligence ) yang kita miliki akan memberikan kita ketenangan batin ( peace of mind ), karena semua urusan keuangan telah tertata dengan rapi, bahkan jika bencana tak terduga terjadi.
Misalnya, urusan keuangan akibat pembayaran KPR telah diatur peruntukkannya setiap bulan, pembayaran biaya pendidikan anak telah diatur peruntukannya jauh hari sebelumnya. Atau, biaya-biaya untuk persiapan masa pensiun telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum pensiun tiba.
Memiliki kecerdasan finansial berarti kita dapat meminimalkan goncangan dalam kehidupan finansial kita akibat suatu kejadian keuangan yang tidak terduga.
Investasi pada edukasi keuangan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan finansial ( financial intelligence ) diri kita sehingga kita mampu mengambil keputusan finansial yang baik dalam hidup kita. Dengan memiliki finansial yang memadai, kita dapat mengambil keputusan finansial yang baik untuk berbagai masalah keuangan dalam hidup kita tanpa harus bergantung kepada orang lain.
Setiap orang, tidak peduli banyaknya uang yang dimilikinya, belum mencapai kebebasan finansial ( financial freedom ) jika ia masih bergantung kepada orang lain untuk mengambil keputusan finansial bagi dirinya.
Sungguh ironis jika kita memikirkan bahwa seorang insinyur atau seorang dokter dapat menghabiskan lima tahun atau lebih untuk kuliah di perguruan tinggi tanpa pernah tahu tentang arti neraca ( balance sheet ) atau laporan rugi-laba ( income statement ). Bahkan seseorang alumni fakultas ekonomi yang paham arti neraca dan laporan rugi-laba, kemungkinan besar tidak tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukannya ketika melakukan uji tuntas ( due diligence ) pada waktu mendapat tawaran investasi.
Terakhir, masih banyak sekali pemodal (investor) di luar sana yang belum bisa membedakan antara berinvestasi dan berjudi ( gambling ). Seringkali, tindakan membeli saham di pasar modal sudah dianggap sebagai berinvestasi, padahal dalam kenyataanya pemodal itu hanya berspekulasi ( gambling ).
Pembaca yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kesalahan dalam perencanaan keuangan karena bingung ( confused ) antara berinvestasi vs berjudi ( gambling ), dapat membaca artikel kami sebelumnya yang berjudul " Kesalahan Dalam Perencanaan Keuangan: Berinvestasi Tanpa Memiliki Rencana ".
Memang benar bahwa ada banyak pihak luar yang menjanjikan solusi untuk berbagai masalah keuangan yang kita hadapi dalam hidup kita. Tetapi solusi keuangan yang diberikan oleh para penasehat keuangan ( financial advisor ) atau perencana keuangan ( financial planner ) itu selalu mengandung benturan kepentingan di dalamnya.
Penasehat keuangan ( financial advisor ) dan perencana keuangan ( financial planner ) hampir pasti akan menempatkan kepentingan dirinya di atas kepentingan kita sebagai klien. Satu-satunya orang yang dapat memberikan nasehat keuangan yang tidak memiliki benturan kepentingan ( conflict of interest ) adalah diri kita sendiri.
Untuk mampu mengambil keputusan keuangan secara mandiri, tanpa bergantung kepada pihak lain, maka setiap orang perlu meningkatkan kecerdasan finansialnya.
Kita dapat mendelegasikan otoritas ( authority ) yang kita miliki kepada orang lain (penasehat keuangan atau perencana keuangan), tetapi kita tidak dapat mendelegasikan tanggung jawab ( responsibility ) atas hasil keputusan keuangan yang diambil oleh penasehat keuangan ( finansial advisor ) atau perencana keuangan ( financial planner ) yang kita bayar untuk mengambil keputusan keuangan bagi diri kita.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS

powered by: IPOTNEWS.COM