News & Research

Reader

Nilai Transaksi QRIS Bank Aladin (BANK) Dalam 10 Hari Tembus Rp 1,3 Miliar
Saturday, April 01, 2023       18:48 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Bank Aladin Syariah Tbk () telah meluncurkan fitur QRIS pada 20 Maret 2023. Dalam 10 hari sejak peluncuran, nilai transaksi QRIS Bank Aladin Syariah berhasil tembus Rp1,3 miliar. Dengan lebih dari 21 ribu kali transaksi dalam periode tersebut.
Presiden Direktur Bank Aladin Syariah () Dyota Marsudi mengatakan, hal ini tidak lepas dari animo masyarakat yang sangat baik yang ingin bertransaksi perbankan dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel. "Khususnya ketika bertransaksi dengan pedagang mikro, kecil, menengah dan besar pada berbagai sektor usaha," ungkap Dyota dalam keterangan pers, Sabtu (1/4/2023).
Dyoto menambahkan, Bank Aladin Syariah juga akan meningkatkan kualitas layanan yang memudahkan masyarakat Indonesia dalam melakukan perencanaan keuangan dan bertransaksi sehari-hari seperti pembayaran atau pembelian. Dengan meningkatkan konektivitas mitra and perluasan fitur-fitur aplikasinya, Bank Aladin Syariah siap menjadi bank yang dekat dengan keseharian masyarakat.
"Dengan strategi ini, Bank Aladin Syariah akan terus bertumbuh dengan cepat dan berkelanjutan dengan tetap mengedepankan prinsip Good Corporate Governance," tambahnya.
Dyota mengatakan, Sejalan dengan tahun pertumbuhan ekonomi dengan mulai meredanya dampak pandemi Covid-19 di 2022, lanjut dia, Bank Aladin berhasil mencetak pertumbuhan kinerja yang solid sepanjang 2022 melalui proses optimalisasi digital perseroan serta strategi partnership dengan para mitra strategis.
"Sebagai bank digital syariah pertama di Indonesia, Bank Aladin Syariah sukses mendorong pertumbuhan volume bisnis baik dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun penyaluran pembiayaan," jelasnya.
Pada 2022, Bank Aladin Syariah meluncurkan aplikasi mobile banking yang menawarkan proposisi nilai syariah yang mudah digunakan dan seamless. Dari peluncuran aplikasi ini membuahkan hasil transaksi perbankan yang sangat signifikan.
Hingga Desember 2022, tercatat aplikasi Aladin telah diunduh lebih dari 3,2 juta kali. Sedangkan untuk jumlah pengguna yang teregistrasi telah mencapai lebih dari 1,7 Juta pengguna. Pencapaian ini tak lepas dari dukungan kolaborasi dan integrasi yang baik dengan para mitra serta implementasi strategi O2O (offline-to-online) dengan Alfamart.
"Bantu, Bangun dan Tumbuh sesuai dengan nilai utama Bank, kami percaya dengan nilai ini terus mendukung kinerja kami dan kolaborasi yang efektif akan mempercepat peningkatan jumlah pengguna Bank Aladin Syariah seiring dengan munculnya fitur-fitur layanan yang lebih lengkap dan memberikan solusi keuangan yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Dyoto mengatakan, melalui serangkaian inovasi yang dilakukan dalam setahun terakhir, Bank Aladin Syariah telah mampu menyalurkan pembiayaan outstanding sebesar lebih dari Rp1,3 triliun pada akhir tahun 2022. Kenaikan ini berasal dari produk pembiayaan meliputi invoice financing, pembiayaan modal kerja untuk nasabah UMKM & korporasi, serta pembiayaan multiguna untuk nasabah ritel.
Secara total disbursement, Bank Aladin Syariah telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp3,5 Triliun dalam kurun waktu kurang dari setahun. Mayoritas pembiayaan berasal dari ekosistem mitra Bank Aladin Syariah yaitu Alfamart sehingga kualitas pembiayaan Bank seluruhnya lancar yang ditunjukkan dengan Non-Performing Financing (NPF) Bank Aladin Syariah saat ini masih nol persen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Aladin Syariah terus bertumbuh hingga mencapai lebih Rp750 miliar di akhir tahun 2022, yang terdiri dari nasabah ritel dan korporasi. meningkat bertahap melalui akuisisi payroll dan peningkatan use case dari fitur bill payment , donasi, serta Tarsetun (Tarik Setor Tunai) di outlet-outlet Alfamart.
"Kehadiran aplikasi Bank Aladin Syariah ini membuktikan bahwa optimalisasi digital yang dilakukan Bank Aladin Syariah berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik. Hal ini kami harapkan juga dapat mendorong inklusi keuangan khususnya keuangan syariah di Indonesia," lanjut Dyota.
Per akhir Desember 2022 aset Bank Aladin Syariah mencapai Rp 4,7 triliun atau tumbuh 117,4% dari Rp 2,1 triliun pada akhir Desember 2021. Sedangkan pendapatan pengelolaan dana bank sebagai mudharib juga mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 126,4% dari Rp 36,1 miliar menjadi Rp 81,8 miliar.
Di tahun 2022, Bank Aladin Syariah juga sukses melakukan pemenuhan modal inti melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan total nilai emisi lebih dari Rp2,2 triliun. Hal ini membuat modal inti Bank Aladin Syariah semakin kuat untuk dapat mendukung pengembangan usaha bank serta meningkatkan fungsi intermediasi dalam menyalurkan pembiayaan.
Melihat usia Bank Aladin Syariah yang masih sangat muda sejak peralihan, masih diperlukan investasi guna mendukung ekspansi bisnis bank ke depan. "Bank Aladin Syariah akan terus mengembangkan layanan dan inovasi di tahun 2023 ini melalui terobosan-terobosan baru sebagai bank digital yang mengedepankan prinsip syariah serta terus melakukan kolaborasi dengan para mitra untuk dapat terus menawarkan solusi keuangan syariah kepada masyarakat," tutup Dyota.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM