Download PDF
PT Indofarma Tbk () akan menjadi salah satu emiten farmasi yang akan bergabung dalam holding farmasi yang diproyeksikan pada bulan Oktober 2019. Setelah holding, target pertama yang akan dicapai adalah mencetak laba. Melansir laporan keuangannya di semester I 2019 membukukan rugi bersih sebesar Rp 24,35 miliar padahal pada semester I 2018 mampu mencetak laba Rp 253,19 juta. Manajemen menjelaskan rugi bersih ini terjadi karena penjualan dan collection belum berjalan dengan baik. Dari laba ini juga tercatat penjualan turun minus 12% year on year (yoy) menjadi Rp 368,8 miliar.
juga mengelompokkan produk penjualan menjadi tiga yakni farmasi, Diagnostic & Medical Equipment (DME) dan Natural Extract. Herry bilang saat ini sudah memiliki mesin baru untuk produksi yakni mesin DME dan natural extract. Salah satu keunggulan yang dimiliki untuk menguatkan holding farmasi ini adalah menjual produk dari alat kesehatan dan natural extract. Di segmen alat kesehatan sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan asal Korea Selatan bernama Korean Medical Devices Support Center (KMD Indonesia). Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka pemasaran, penjualan, distribusi, dan produksi perakitan produk electromedical equipment.
Sumber : IPS RESEARCH
powered by: IPOTNEWS.COM