Download PDFPT TBS Energi Utama Tbk () menetapkan rencana produksi sebesar 3 juta ton-3,5 juta ton batubara di tahun 2023. Perusahaan mengungkapkan penjualan ekspor batubara masih akan menyasar 3 pasar utama perusahaan, yaitu China, Hongkong, dan India. Meski begitu, manajemen memastikan bahwa bakal selalu terbuka melihat kesempatan-kesempatan yang ada di pasar.
Perusahaan juga mengungkapkan bahwa penjualanperusahaan juga telah menyasar ke Thailand dan Filipina. Market base yang cukup luas membuat perusahaan bisa cukup flexible untuk melakukan penjualan batubara. Sebelumnya, kinerja keuangan terdongkrak oleh tren harga batubara pada sembilan bulan pertama tahun ini.
Manajemen mencatat, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) batubara perusahaan pada Januari-September 2022 mencapai US$ 106,4 per metrik ton di lini usaha pertambangan batubara, naik 83% dibanding ASP periode Januari-September 2021 yang sebesar US$ 58,1 per metrik ton.
Sementara itu, ASP pada lini usaha perdagangan atau trading batubara pada Januari-September 2022 mencapai US$ 87,9 per metrik ton, naik 36% dibanding ASP Januari-September 2021 yang sebesar US$ 64,7 per metrik ton. Bersamaan dengan naiknya ASP, omzet lini usaha batubara yang menjadi penyumbang terbesar di sembilan bulan pertama, mengalami pertumbuhan 86,65% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari semula US$ 229,844 juta di Januari-September 2021 menjadi US$ 429,02 juta di Januari-September 2022.
Sumber : IPS RESEARCH
powered by: IPOTNEWS.COM
