Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Senin, dengan S&P 500 dan Dow mencatat sedikit kenaikan dalam sesi yang tenang, sementara Nasdaq merosot, terbebani kejatuhan saham teknologi karena investor menilai kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih besar dari Federal Reserve minggu ini.
Indeks teknologi S&P, yang berkinerja terbaik dari 11 sektor utama S&P tahun ini, melorot 0,95% sebagai penurunan terbesar pada sesi ini, demikian laporan Reuters dan Investing, di New York, Senin (16/9) atau Selasa (17/9) pagi WIB.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 228,30 poin, atau 0,55%, menjadi 41.622,08, S&P 500 menguat 7,07 poin, atau 0,13%, menjadi 5.633,09 dan Nasdaq Composite Index turun 91,85 poin, atau 0,52%, menjadi 17.592,13.
Dow ditutup pada rekor tertinggi, Senin, dan S&P 500 kurang dari 1% dari rekor penutupan yang dicetak pada Juli.
Dari 11 sektor S&P 500, hanya saham teknologi dan consumer discretionary yang melempem, sementara keuangan, melonjak 1,22%, dan energi, melesat 1,2%, membukukan kinerja terbaik.
Saham Apple anjlok 2,78% sebagai hambatan terbesar bagi indeks acuan S&P dan Nasdaq Composite, setelah analis TF International Securities mengatakan permintaan untuk model iPhone 16 terbarunya lebih rendah dari ekspektasi.
Kekhawatiran permintaan juga membebani produsen chip, dengan Nvidia, yang berkinerja terbaik di S&P 500 sepanjang tahun ini, melorot 1,95%, Broadcom menyusut 2,19% dan Micron Tech ambles 4,43%, sehingga mendorong indeks Philadelphia SE Semiconductor tergelincir 1,41%.
"Jika orang ingin mengumpulkan banyak uang dengan cepat, bagaimana cara mereka melakukannya? Mereka menjual saham yang dapat mereka jual dengan sangat cepat tanpa harus menghancurkannya. Jadi, kita dapat menjual saham Apple, Nvidia, Amazon, Microsoft dengan sangat cepat dan mengumpulkan banyak uang tunai," kata Ken Polcari, Chief Market Strategist SlateStone Wealth di Jupiter, Florida.
"Mereka ingin melakukannya di hadapan the Fed jika mereka merasa gugup atau mereka ingin mengumpulkan uang tunai agar tersedia untuk digunakan."
Pasar menguat sejak awal tahun ini karena ekspektasi the Fed akan mulai melonggarkan kebijakan moneternya, sementara data menunjukkan ekonomi dapat terhindar dari resesi.
Ekspektasi pasar terhadap besarnya penurunan suku bunga yang akan diumumkan Federal Reserve, Rabu (18/9), berubah-ubah dalam beberapa hari terakhir dan saat ini memperkirakan peluang 59% untuk pemangkasan 50 basis poin, menurut FedWatch Tool CME Group.
Intel Corp melambung 6,36% setelah laporan menunjukkan perusahaan tersebut memenuhi syarat untuk mendapatkan hibah federal sebanyak USD3,5 miliar untuk membuat semikonduktor bagi Departemen Pertahanan AS.
Boeing turun 0,78% setelah pabrikan pesawat itu mengatakan akan membekukan perekrutan dan mempertimbangkan cuti sementara dalam beberapa pekan mendatang karena aksi mogok pekerjanya yang telah berlangsung hingga hari keempat.
Volume di bursa Wall Street tercatat 9,74 miliar saham, dibandingkan rata-rata 10,75 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Intel (6,36%)
-Merck & Co (2,49%)
-Cisco (2,47%)
Saham berkinerja terburuk
-Apple (-2,78%)
-Amazon.com (-0,86%)
-Boeing (-0,78%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Intel (6,36%)
-Bath & Body Works (6,25%)
-Oracle (5,12%)
Saham berkinerja terburuk
-Qorvo Inc (-6,68%)
-Skyworks (-5,09%)
-Micron (-4,43%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-iSpecimen (2.216,06%)
-NuCana (150,79%)
-Bone Biologics (133,75%)
Saham berkinerja terburuk
- JBDI Holdings (-91,95%)
-LeddarTech Holdings (-29,86%)
-Highest Performances Holdings (-29,29%)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM