Perbaiki Kinerja, AISA Fokus Pada Upaya Pelunasan Utang
Thursday, October 01, 2020       11:05 WIB

Ipotnews - PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ( AISA ) yang sedang berusaha memulihkan kinerja bisnisnya sedang fokus untuk memperbaiki keuangan perusahaan dengan cara mengupayakan pelunasan utang.
Mengacu laporan keuangan AISA di semester pertama tahun 2020, tercatat pendapatan bersih mengalami penurunan namun  bottomline  AISA mulai menguat. Dari segi penjualan bersih, AISA memperoleh Rp 596,96 miliar di semester pertama tahun ini atau turun 3,27% secara tahunan. Sementara beban pokok penjualan juga ikut menurun 2,28% secara tahunan menjadi Rp 433,67 miliar di paruh pertama tahun ini.
"Penjualan di semester pertama turun karena bisnis makanan ringan terpukul saat pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ) berlangsung. Namun masuk kuartal ketiga ini sudah berangsur normal," ujar Lim Aun Seng, Direktur Utama AISA seperti dikutip KONTAN, Rabu (30/9).
Adapun, laba kotor yang diperoleh AISA sampai dengan akhir Juni 2020 senilai Rp 163,29 miliar atau turun 6,02% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 173,76 miliar. Perolehan keuntungan AISA tersendat dengan besarnya beban usaha AISA di enam bulan pertama tahun ini yang sebanyak Rp 180,94 miliar.
Jumlah beban usaha tersebut mengalami penyusutan dibandingkan di saat semester pertama tahun lalu yang mencapai Rp 182,22 miliar. Selain itu, AISA juga mencatatkan penghasilan lainnya yang sebagian besar berasal dari selisih antara liabilitas yang diakhiri dan pelunasan sebanyak Rp 94,52 miliar.
Hal tersebut membantu AISA mengurangi kerugian. Perseroan mencatat rugi bersih pada semester pertama tahun ini Rp 33,93 miliar. Rugi bersih tersebut menyusut 44,5% dibandingkan rugi bersih semester pertama tahun lalu Rp 61,17 miliar.
Terkait proyeksi bisnis hingga akhir tahun ini, Lim mengaku sulit memprediksinya dan belum akan membeberkannya saat ini lantaran masih fokus untuk menstabilkan keuangan perusahaan.
Meski tren penjualan AISA setiap bulan sudah dirasakan kondusif namun setiap bulan pula AISA menerima beban bunga hingga Rp 10 miliar. Hal ini menjadikan manajemen terus mengupayakan  private placement  agar mengurangi beban keuangan perseroan yang besar.
Manajemen berharap setelah lima tahun dari sekarang, perusahaan sudah bisa menikmati profit. Tapi karena beban keuangan yang besar, AISA menyatakan tidak akan ekspansif sampai keuangan mereka stabil. Maka opsi pengembangan bisnis atau peluncuran produk baru pun tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini. (winardi)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM