Ini Potret Perjalanan IHSG Periode 2017-2021
Monday, January 03, 2022       14:58 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) mengalami fluktuasi dalam lima tahun terakhir. Fenomena perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok serta pandemi Covid-19 membuat IHSG mengalami volatilitas.
Mengutip data Ipotnews, IHSG dalam penutupan perdagangan saham pada 30 desember 2016 berakhir pada level 5.296,71. Setahun kemudian dalam penutupan perdagangan saham 29 desember 2017, IHSG ditutup pada level 6.355,65 atau menguat 19,99%.
Kemudian dalam penutupan perdagangan saham 28 desember 2018, IHSG ditutup pada level 6.194,50. Posisi ini justru melemah -2,54% dibanding akhir 2017.
Pada 30 Desember 2019, IHSG ditutup pada level 6.299,54, atau hanya menguat 1,70%. Selanjutnya pada 30 Desember 2020, IHSG malah ditutup di level 5.979,07 atau melemah -5,09%. Terakhir pada 30 Desember 2021, IHSG berhasil ditutup pada level 6.581,48 atau menguat 10,08%.
Direktur Equator Swarna Investama, Hans Kwee mengatakan pergerakan IHSG mulai terdepresiasi pada 2018 akibat Presiden AS melancarkan perang dagang terhadap China. Ketegangan politik antara AS dengan China juga meningkat signifikan.
"Ini berdampak pada arus investasi di emerging market seperti Indonesia," kata Hans saat dihubungi Ipotnews, Senin (3/1).
Pada tahun 2020, IHSG terdepresiasi akibat pandemi Covid-19. Pandemi membuat pertumbuhan ekonomi global maupun Indonesia terkontraksi. Wajar jika IHSG , menurut Hans, mengalami pelemahan sepanjang tahun lalu.
"Tahun ini IHSG sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Penanganan pandemi Covid-19 Indonesia sudah jauh membaik sejak ada vaksinasi yang dimulai dari Januari 2021. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga sudah memasuki zona positif sejak Q2 2021," tutup Hans.
(Adhitya)

Sumber : Admin