- IHSG berpeluang mencetak rekor baru didorong kombinasi sentimen global, inflow asing, dan aksi korporasi emiten
- Tren penurunan suku bunga dunia serta rebalancing MSCI memperkuat arus dana masuk ke pasar saham Indonesia
- Window dressing Desember dan rentang teknikal 8.360-8.800 membuka peluang tembus all time high
Ipotnews- Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diproyeksi melanjutkan reli dan berpeluang mencetak all time high baru sepanjang Desember 2025.
Berdasarkan data IndoPremier, dalam tahun ini hingga 28 November IHSG telah melonjak 20,18% dari 7.079,90 menjadi 8.508,71.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas ( IPOT ) Indri Liftiany mengatakan tren kenaikan IHSG masih solid, ditopang kombinasi sentimen global, aliran dana asing, dan rangkaian aksi korporasi emiten. "Kami menilai bahwa IHSG masih berpotensi besar melanjutkan penguatan bahkan terbuka peluang besar untuk mencatatkan all time high baru," tulis Indri kepada Ipotnews, Selasa (2/12).
Menurutnya, sentimen eksternal turut memberi dorongan kuat. Siklus penurunan suku bunga global membuat aliran dana masuk (money flow) ke pasar saham semakin deras. "Sentimen global saat ini tengah berada dalam laju penurunan suku bunga sehingga membuat money flow di market," jelas Indri.
Di saat yang sama, rebalancing indeks MSCI juga memberikan kontribusi signifikan terhadap masuknya dana asing. "Rebalancing indeks MSCI yang telah terjadi turut menyebabkan foreign inflow jumbo di pasar," imbuhnya.
Selain faktor eksternal, sejumlah aksi korporasi emiten menjadi pendorong tambahan kenaikan harga saham secara teknikal. "Aksi buyback saham, rights issue, tender offer, dan aksi korporasi lainnya juga membuat IHSG semakin kuat," tambah Indri.
Meski mengakui bahwa konsumsi masyarakat relatif tertahan, Indri menilai ada pergeseran alokasi dana ke pasar saham. "Pengalihan penggunaan dana telah tersalur atau beralih ke pasar saham," ujarnya.
Menghadapi Desember, pelaku pasar disebut memiliki ekspektasi kuat terhadap fenomena window dressing. "Berdasarkan historical, IHSG 80% ditutup menguat di akhir bulan Desember. Itu yang membuat ekspektasi window dressing semakin besar," terangnya.
Indri memperkirakan IHSG bergerak dalam rentang support 8.360 dan resistance 8.800 sepanjang Desember 2025. Rentang ini membuka ruang bagi IHSG untuk menembus level tertinggi sepanjang sejarah.(Adhitya/AI)
Sumber : admin