Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar sebentar lagi akan menantikan musim laporan keuangan kuartal kedua tahun ini dari berbagai emiten.
Biasanya yang paling cepat merilis laporan keuangan adalah sektor perbankan. Pasalnya, laporan bulanan sudah lebih dulu dilaporkan. Salah satu yang paling dinantikan adalah hasil dari kinerja keuangan empat bank besar RI
CNBC Indonesia melakukan proyeksi EPS kuartal II/2024 terhadap empat bank besar RI yang akan rilis sebentar lagi. Hasilnya, sebagian ada yang akan mengalami perlambatan, tetapi ada juga yang tetap tumbuh positif.
PT Bank Mandiri Tbk (

BMRI

) menjadi salah satu yang potensi mencatat EPS tetap tumbuh positif hingga 9% ke 147,1. Diikuti PT Bank Central Asia Tbk (

BBCA

) potensi tumbuh 5,69%, dari 104 ke 109,91.
Sementara yang potensi mengalami perlambatan EPS ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (

BBRI

) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (

BBNI

).
Sebagaimana diketahui, pada sepanjang kuartal II/2024 memang ada sejumlah risiko yang dihadapi perusahaan, di mana rupiah sempat terjerembab ke level terpuruk sejak pandemi Covid-19 memukul RI, aliran dana asing keluar deras, hingga kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Perlambatan EPS bisa terjadi karena sejumlah risiko eksternal tersebut yang kemudian meningkatkan beban. Bagi perusahaan dengan bisnis bank, biasanya akan menimbulkan peningkatan pada beban provisi, sebagai bantalan untuk mencegah kenaikan risiko kredit macet.
Beban provisi ini bukanlah beban yang habis dipakai, suatu saat jika kondisi eksternal membaik, beban provisi bisa dikurangi yang akan membuat laba kembali meningkat.
Perlu diakui juga perlambatan kinerja kuartal II/2024 bukan berarti akan menjadi saham-nya tidak menarik.
Bagi big bank yang masih memiliki kondisi internal resilient, di mana permodalan kuat, likuiditas cukup, dan kas besar, penurunan harga saham biasanya akan menjadi momentum untuk akumulasi lagi, lantaran di penghujung tahun ada momentum window dressing yang biasanya menjadi rally besar yang sangat dinantikan investor.
CNBC INDONESIA RESEARCH

Sumber : www.cnbcindonesia.com