Indeks MSCI dan IDX30 Hancur, Waktunya Sapu Saham-saham Ini
Thursday, November 21, 2024       19:15 WIB

JAKARTA, Investor.id- OCBC Sekuritas masih melihat indeks harga saham gabungan ( IHSG ) Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal rebound, seiring masih solidnya fundamental ekonomi Indonesia dan kinerja emiten.
Itu sebabnya, saat ini adalah waktu tepat untuk mengakumulasi sejumlah saham yang berorientasi pasar domestik. Apalagi, saham blue chip, MSCI Indonesia, dan IDX30 sekarang sedang murah, lantaran turun sepanjang 2024.
Dalam pandangan OCBC , kemenangan Donald Trump di pilpres Amerika Serikat (AS) memicu ketidakpastian di pasar keuangan global. Broker ini menilai perang dagang antara AS dan China bisa kembali berkecamuk.
Selain itu, ada ketidakpastian dari sisi hubungan China dan AS, kebijakan luar negeri di Timur Tengah dan Eropa, serta energi. Akibatnya, dalam jangka pendek, akan ada volatilitas kencang di pasar keuangan di luar AS, lantaran Trump bakal menempuh kebijakan yang bertolak belakang dengan Biden. Ini menarik dana panas masuk AS.
Maka dari itu, broker ini tidak heran jika modal asing keluar banyak dari saham big cap, terutama perbankan yang mengontribusi 30% market cap BEI. Ini diikuti oleh pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
"Tetapi, kami percaya tren ini hanya sementara, karena volatilitas lebih disebabkan penataan ulang portofolio," tulis OCBC Sekuritas, dikutip Rabu (21/11/2024).
Lebih jauh lagi, broker ini memprediksi dolar AS terus menguat terhadap sejumlah mata uang, termasuk rupiah. Ini akan menyulitkan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan secara agresif.
OCBC Sekuritas masih melihat positif saham sektor perbankan, lantaran permintaan kredit akan tetap solid dalam beberapa tahun ke depan, seiring pertumbuhan investasi, kebutuhan modal kerja, dan kredit konsumer.
Broker ini melihat harga emas tetap tinggi dalam jangka pendek. Tetapi, patut diwaspadai kenaikan inflasi AS yang bakal mendorong The Fed menunda penurunan suku bunga lanjutan. Sementara itu, nikel rentan, karena AS kemungkinan beralih dari EBT ke fosil. Harga komoditas, seperti batu bara dan minyak akan diuntungkan oleh Trump.
Berangkat dari situ, investor disarankan shifting ke saham-saham berorientasi domestik yang memiliki eksposur luar negeri minim.
OCBC Sekuritas memprediksi IHSG bertengger di level 8.250 akhir 2025, mencerminkan 0,75 standar deviasi, di bawah rata-rata lima tahunan. Level indeks saat ini adalah waktu yang tepat untuk memborong saham, menyusul kondisi makro ekonomi masih kuat, meski sentimen negatif global marak.
OCBC Sekuritas merekomendasikan buy saham , , , dengan target harga Rp 12.000, Rp 7.500, dan Rp 5.600, lalu buy dengan target harga Rp 5.800. Kemudian, buy saham , , dan dengan target harga Rp 1.100, Rp 1.750, dan Rp 3.330.
Saham , , , dan masuk top 10 konstituen MSCI . Saham dan juga masuk indeks itu, yang turun 3% sepanjang tahun ini. Keenam saham itu juga masuk IDX30 yang turun 10% sepanjang tahun ini.

Sumber : investor.id