ASSA Mulai Terapkan Transportasi Motor Listrik Tahun Ini
Thursday, January 14, 2021       14:02 WIB

Ipotnews - Guna mendukung ekosistem transportasi yang lebih hijau, PT Adi Sarana Armada Tbk () bekerjasama dengan PT Listrik Vine Jasa dan Tetrik telah meluncurkan motor listrik ramah lingkungan.
Menurut VP Operations , Jimmy Krismiardhi pihaknya mengapresiasi kerjasama dengan Tetrik dalam memperkenalkan motor ramah lingkungan itu.
''Hadirnya kerjasama antara Anteraja dan Tetrik merupakan pelopor kombinasi antara industri logistik dan gagasan teknologi ramah lingkungan," jelasnya dalam keterangan resmi seperti dikutip  Investor Daily , Rabu (13/1).
Sementara Head of Product & Operation Tetrik, Catra Darusman mengatakan, pihaknya meyakini spesifikasi motor listrik ini dapat menunjang performa dan kegiatan operasional Satria. Sebab, motor listrik ini memiliki keunggulan redaman suspensi empuk, baterai juga sudah mendukung teknologi manajemen energi yang baik.
Melalui kerjasama ini, Catra berharap para Satria Anteraja dapat beralih dan menggunakan kendaraan motor listrik ramah lingkungan. Kerja sama antara Anteraja dan Tetrik juga diharapkan bisa mendukung gerakan ekonomi hijau.
Tahun ini, menargetkan pertumbuhan pendapatan berkisar 20%. Target tersebut sejalan dengan pesatnya perkembangan usaha bidang logistik perseroan, yakni Anteraja. Menurut Presiden Direktur , Prodjo Sunarjanto, perseroan tetap mengembangkan tiga pilar bisnis utama sepanjang tahun ini, yakni lini bisnis rental, auction, serta lini bisnis end-to-end logistic.
Satu dari tiga lini bisnis tersebut yang diharapkan bertumbuh pesat tahun ini adalah logistik. Hal ini sejalan dengan perubahan gaya berbelanja masyarakat dengan mengoptimalkan e-commerce, sehingga bisnis express delivery melalui Anteraja akan bertumbuh pesat.
"Kami memperkirakan dalam 1-2 tahun mendatang, lini bisnis Anteraja bisa berkontribusi di atas 50% terhadap total pendapatan perseroan. Pertumbuhan tersebut diharapkan berimbas terhadap peningkatan pendapatan tahun ini hingga di atas 20%," jelasnya.
Selain pertumbuhan belanja e-commerce, dia mengatakan, pengembangan bisnis logistik akan didukung upaya penguatan Anteraja dengan menargetkan segmen B2B (bisnis) untuk memperluas jaringan kerja sama dengan melakukan pembukaan layanan di kota-kota baru bersamaan dengan penguatan sumber daya manusia.
Sedangkan lini bisnis pelelangan, dia mengatakan, perseroan berkomitmen mengembangkan situs Caroline sebagai marketplace untuk bertransaksi jual beli mobil.
Tiga pilar bisnis perseroan ini lebih fleksibel dengan kondisi yang ada, sehingga berpeluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Perseroan sendiri selalu membuka peluang terhadap bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan perseroan.
Saat ini, perseroan sedang mengembangkan inisiatif e-fulfillment dalam rangka mendukung rencana bisnis perseroan menuju end-to-end logistics, yang disebut Titipaja. Titipaja (e-fulfillment) sendiri merupakan sharing warehouse melengkapi dan menyiapkan kapasitas untuk pertumbuhan berikutnya dari Anteraja.
Sebagai informasi, mengutip  KONTAN  Tahun ini, menargetkan kinerja bisa bertumbuh 20% hingga 25% dari tahun lalu. Prodjo melanjutkan, lini bisnis di logistik bisa menyumbang perolehan tinggi seiring bertumbuhnya layanan pengantaran dari e-commerce dan sharing warehouse, TitipAja.
juga telah menyiapkan dana capex sekitar Rp1,3 triliun hingga Rp1,5 triliun dengan alokasi utama untuk pembelian kendaraan baru. Prodjo berkata, alokasi ini masih bersifat estimasi sebab pihaknya masih terus melihat perkembangan perekonian dan bisnis pada kuartal II 2021.
Sementara itu, pada tahun 2020 menyiapkan dana capex senilai Rp1,2 triliun yang hampir terserap semuanya.
"Capex tahun 2020 senilai Rp1,2 triliun. Capex ini hampir semua terpakai, pada kuartal IV 2020 cukup banyak pengeluaran untuk membeli kendaraan baru," jelasnya.
Pada kuartal III 2020, mendulang kenaikan pendapatan 28,14% menjadi Rp2,14 triliun dari Rp1,67 triliun. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menurun 41,69% menjadi hanya Rp51,19 miliar dari Rp87,80 miliar. (winardi)

Sumber : Admin