Anjlok Lagi ke Level ARB, FIRE Masuk Fase Koreksi; VICO Mulai Awali Tren Turun
Wednesday, October 05, 2022       13:10 WIB

Ipotnews - Hingga penutupan sesi pertama perdagangan hari ini harga saham PT Alfa Energi Investama Tbk () terpantau anjlok hingga kembali mandeg di titik autorejection bawah (ARB). Kondisi serupa juga dialami saham PT Victoria Investama Tbk (), walaupun sempat menyenggol level tertinggi sepanjang 2022.
Saham melorot hingga 6,62 persen ke posisi 282, yang merupakan level ARB untuk perdagangan hari ini. Adapun jumlah frekuensi transaksi mencapai 5.526 kali, volume transaksi sebanyak 38,41 juta saham dan nilai transaksi Rp11,43 miliar.
Harga sempat menyentuh level tertinggi 340 atau setara dengan penguatan 12,58 persen dibanding penutupan kemarin. Namun harga saham langsung berbalik terkoreksi untuk melanjutkan pola penurunan yang terjadi sebelumnya. Kemarin (4/10), harga juga berakhir di level ARB, setelah tiga hari berturut-turut menanjak signifikan.
Menurut analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, kelanjutan proses penurunan pada saham menunjukkan pola pergerakan yang sedang memulai fase koreksi ke level support terdekat, bahkan secara teknikal bisa mengarah ke posisi 218.
" telah membentuk suatu impulse wave, sehingga saat ini diperkirakan memulai fase koreksi dengan target koreksi terdekat 266 atau ideal 218 melihat dari level Fibonacci-nya," ujar Ivan, di Jakarta, Rabu (5/10).
Berdasarkan keterbukaan informasi terakhir yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) belum lama ini, manajemen perseroan menolak klaim sepihak yang dilakukan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk () terkait tagihan utang deadfreight sejak 2017 sampai April 2020, serta klaim deadfreight periode Mei 2020 sampai November 2024.
Pernyataan manajemen tersebut sekaligus menegaskan bahwa sejauh ini pihaknya tidak memiliki utang pada , setelah perseroan menyewa ruang kapal milik . Namun demikian, perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki PT Asabri (Persero) ini akan mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku, terkait adanya gugatan dari .
Saat bergulirnya kasus tersebut, harga saham di pertengahan September 2022, lanjut terperosok ke level terendah 144 pada perdagangan 23 September 2022. Tahun ini, harga saham sempat menyentuh level tertinggi 470 saat ditransaksikan pada 5 Januari 2022. Namun selanjutnya bergerak di fase downtrend menuju 144 dan pada awal pekan ini (26/9) berhasil rebound ke 178.
Selain Asabri yang memiliki 15,57 persen saham , saat ini Presiden Direktur Alfa Energi, Aris Munandar, menggenggam saham perseroan sebesar 36 persen dan sisanya sebanyak 48,4 persen dimiliki masyarakat.
Sementara itu, harga yang hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini juga berada di level ARB, melorot 6,67 persen ke posisi 224. Adapun jumlah frekuensi transaksi sebanyak 5.711 kali, volume transaksi mencapai 42,59 juta saham dan nilai transaksi sebesar Rp10,18 miliar.
Pada paruh pertama perdagangan hari ini, harga sempat melambung ke level 288 atau setara dengan kenaikan 20 persen dibanding penutupan kemarin. Harga tersebut sekaligus menjadi level tertinggi untuk sepanjang tahun ini. Sedangkan level terendah di 2022 pada posisi 132 saat ditransaksikan 9 Maret 2022.
" telah mencapai Fibonacci Retracement 78,6% pada kenaikan sebelumnya. Sehingga, koreksi saat ini diperkirakan menjadi awal dari tren turun yang berpotensi mencapai level psikologis 200," ungkap Ivan saat merespons pergerakan yang berbalik melemah di sesi pertama.
Berdasarkan informasi terakhir yang disampaikan kepada publik, pada RUPS Luar Biasa perseroan yang dilaksanakan pada 29 September 2022 telah menyetujui rencana rights issue sebanyak-banyaknya 10 miliar saham bernilai nominal Rp100 per lembar. Namun, sejauh ini direksi belum menyampaikan publikasi terkait harga pelaksanaan rights issue tersebut. (Budi/ef)

Sumber : Admin