Atasi Kinerja Yang Turun Tahun Ini, LTLS Lakukan Efesiensi
Thursday, July 09, 2020       13:26 WIB

Ipotnews - Akibat efek gulir dari pandemi corona (covid-19) kinerja pendapatan PT Lautan Luas Tbk () diperkirakan tidak akan sebaik tahun sebelumnya.
hingga tutup tahun nanti bahkan memproyeksikan berpotensi mencatatkan penurunan pendapatan hingga sebesar 20% bila dibandingkan realisasi pendapatan tahun lalu. Adapun sepanjang tahun 2019 lalu pendapatan tercatat sebesar Rp 6,53 triliun. Sedangkan pendapatan diperkirakan hanya mencapai sekitar Rp 5,22 triliun hingga tutup tahun nanti.
Menurut direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan , Joshua Asali, potensi penurunan pendapatan memang berdasar pada asumsi pelemahan ekonomi akibat efek gulir dari pandemic covid-19. Hal ini pada gilirannya akan berdampak pada daya beli customer yang selama ini membeli produk-produk perusahaan.
Imbas dari pandemi corona sendiri sebenarnya sudah mulai dirasakan oleh di tiga bulan pertama. Hal ini tercermin dari capaian kinerja perusahaan di kuartal I-2020.
Berdasar laporan keuangan interim perusahaan, pendapatan merosot 13,81% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 1,80 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp 1,55 triliun di kuartal I 2020.
Jika dirinci lebih lanjut, penurunan pada semua segmen operasi perusahaan, meski dengan tingkat penurunan yang berbeda. Penurunan paling dalam dijumpai pada segmen distribusi. Adapun pendapatan sebelum dikurangi eliminasi alias pendapatan bruto segmen distribusi menyusut 25,65% yoy menjadi Rp 858,15 miliar di kuartal I 2020.
Berikutnya, pendapatan bruto segmen jasa juga tercatat mengalami penurunan sebesar 15,27% yoy menjadi Rp 116,88 miliar di kuartal I 2020. Sementara itu, segmen manufaktur hanya turun tipis 0,57% yoy menjadi Rp 744,57 miliar di kuartal I 2020.
Seturut penurunan pada sisi pendapatan, kinerja bottom line mengalami penurunan, dibuktikan dengan adanya rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 119,16 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya masih mampu membukukan laba bersih Rp 48,23 miliar pada kuartal I 2019 lalu.
Terkait hal itu Joshua berdalih, kinerja bottom line yang loyo juga dipengaruhi oleh adanya rugi selisih kurs yang musti ditanggung perusahaan akibat adanya fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di tiga bulan pertama.
Menilik laporan keuangan interim perusahaan, rugi selisih kurs memang membengkak menjadi Rp 169,84 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya rugi kurs hanya tercatat sebesar Rp 3,86 miliar di kuartal I 2019.
Oleh karena itu untuk strategi ke depan, akan berupaya melakukan penghematan biaya operasional , melakukan pengaturan yang lebih efisien, serta melakukan penundaan sebagian belanja modal. (winardi)

Sumber : Admin