Bekasi Fajar Targetkan Marketing Sales Rp 600 miliar
Tuesday, June 24, 2025       19:17 WIB

JAKARTA, Investor.id -PT Bekasi Fajar Industrial Estate () mematok target marketing sales lahan mencapai Rp 600 miliar tahun 2025, naik dari 2024 sebesar Rp 405 miliar.
Direktur Utama Leo Yulianto Sutedja mengatakan, di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik global serta pemulihan ekonomi Indonesia, strategi perseroan adalah terus fokus pada bisnis kawasan industri.
"Dengan pengalaman pengembangan kawasan industri 30 tahun lebih, perseroan tetap percaya potensi kebutuhan pelaku bisnis atas kawasan industri yang profesional dan dapat diandalkan," kata Leo, Selasa (24/6/2-25).
Dia menegaskan, perseroan juga menargetkan pertumbuhan recurring income yang stabil, di mana sektor pergudangan dan logistik, consumer goods , food and beverage (F&B), serta data center menjadi target utama pengembangan dan pemasaran penjualan lahan, terutama di Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
Dia menuturkan, di MM2100, akan dikembangkan sarana dan fasilitas dan memanfaatkan pembangunan infrastruktur di sekitarnya untuk meningkatkan nilai kawasan. MM210 akan dilewati oleh JORR II Cibitung-Cilincing dan para penghuni kawasan akan mendapatkan keuntungan dari penambahan akses dan konektivitas di MM2100.
Selain itu, dia menuturkan, MM2100 juga mendapatkan manfaat dari rencana infrastruktur pemerintah ke depan, seperti LRT, Tol Jakarta-Cikampek Selatan, proyek perluasan Tanjung Priok dan pembangunan Pelabuhan Patimban
Sementara itu, rapat umum pemegang saham pemegang saham ( RUPS ) menyetujui perubahan persetujuan susunan dewan komisaris dan direksi. Perubahan ini merupakan bagian dari pertumbuhan perseroan, sehingga mampu mendorong akselerasi strategi bisnis, serta menyesuaikan dengan tantangan industri dan kebutuhan organisasi ke depan.
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen adalah I Gusti Putu Suryawirawan, Komisaris Yoshihiro Kobi, Komisaris Independen Herbudianto, dan Komisaris Independen Wahyu Hidayat. Selanjutnya, Direktur Utama Leo Yulianto Sutedja, Direktur Swan Mie Rudy Tanard, dan Direktur Hiroki Yoshitake
Selain itu, RUPS menyetujui tidak adanya pembagian dividen tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. Keputusan ini bertujuan untuk menambah modal kerja perseroan dengan memperhatikan kepentingan dan rencana pengembangan usaha ke depan.
Sepanjang 2024, perseroan mencatatkan penjualan lahan ( marketing sales ) mencapai 13 hektare (ha) atau senilai Rp 405 miliar, dengan pendapatan sebesar Rp 458miliar, utamanya ditopang dari penjualan lahan Rp 260 miliar dan sisanya berasal dari recurring income , di antaranya maintenance fee, service charges, air, dan sewa sebesar Rp 198 miliar, tumbuh 5,3% dari tahun 2023. Laba bersih perseroan pada 2024 mencapai Rp 59miliar, meningkat dari Rp 40 miliar.

Sumber : investor.id