Bursa Pagi: Dibuka Menguat, Asia Berlanjut Mixed, IHSG Berpeluang Balik Arah
Wednesday, May 21, 2025       08:27 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (21/5), dibuka mengua, melanjutkan tren kenaikan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa yang berbalik melemah di bursa Wall Street.
Investor mencermati data ekonomi dari berbagai negara di Asia. Rilis data ekspor Jepang melambat untuk bulan kedua berturut-turut, di tengah tekanan akibat tarif besar-besaran Presiden AS Donald Trump.
Bank Indonesia dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya hari ini. HSBC memperkirakan BI mungkin harus memulai kembali pelonggaran kebijakan dengan siklus penurunan suku bunga dengan lebih dalam, dengan memperhatikan pertumbuhan PDB kuartal I yang lemah dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Perdagangan saha hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,43%. Indeks berlanjut mrningkat 0,64% (53,1 poin) ke 8.396,4 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka naik 0,58% dan Kosdaq melaju 0,95%. Kospi berlanjut melaju 0,98% ke posisi 2.627,42.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang berbalik melemah 0,23% (-85,31poin) menjadi 27.444,18, setelah dibuka menguat 0,26%, dan Topix naik 0,45%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan bergerak  mixed , berpeluang berbalik menguat tapi rawan masih terkoreksi lebih dalam, setelah mengakhiri sei perdagangan kemarin dengan melorot 0,65% ke 7.094. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melorot 1,07% menjadi 18,53.
Beberapa analis memperkirakan akan IHSG hari ini berpeluang berbalik menguat namun masih dibayangi peningkatan volume penjualan. Potensi pemangkasan BI Rate hari ini akan menjadi sentimen positif bagi indeks, Secara teknikal laju penguatan IHSG menuju 7.150 mulai terbatas dan rawan terkoreksi mendekati 7.000
Analis Indo Premier berpendapat, koreksi IHSG kemarin dapat dimaklumi karena terus berlanjutnya reli membawa indeks secara teknikal mendekati level  overbought.  Koreksi sementara pada pasar yang  bullish  diharapkan akan membuat pijakan baru bagi keberlangsungan reli IHSG dengan momentum potensi pemangkasan suku bunga.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir melemah. Tekanan datang dari kenaikan 0,4 bps yield US Treasury 10 tahun menjadi 4,481%, dan kekhawatiran terhadap utang federal. Presiden AS Donald Trump melobi Partai Republik untuk meloloskan RUU pemotongan pajak, yang diperkirakan dapat menambah utang pemerintah sebesar USD3-5 triliun dari total saat ini USD36,2 triliun.
Investor mencermati arah kebijakan moneter dari pejabat The Fed serta penurunan peringkat kredit AS oleh Moody's, Fitch, dan S&P Global Ratings. Delapan dari 11 sektor di S&P 500 melemah, dipimpin sektor energi, komunikasi, dan  consumer discretionary . Sebaliknya, sektor utilitas, kesehatan, dan kebutuhan pokok menguat. Saham-saham teknologi besar ikut melemah, termasuk Nvidia, sementara Tesla naik 0,5% setelah Elon Musk menegaskan komitmennya sebagai CEO. Saham Home Depot turun 0,6%.
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,27% (-114,83 poin) ke 42.677,24.
  • S&P 500 menyusut 0,39% (-23,14 poin) menjadi 5.940,46.
  • Nasdaq Composite kehilangan 0,38% (-72,75 poin) ke posisi 19.142,71.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup menguat, didorong oleh sektor utilitas, telekomunikasi, dan laporan keuangan emiten yang positif. Investor juga mencerna dampak penurunan peringkat kredit AS dan sanksi baru UE-Inggris terhadap Rusia. Optimisme pasar tetap terjaga di tengah penyeimbangan kembali minat pada aset berisiko menurut analis Capital.com.
Indeks STOXX 600 naik 0,73% ke level 554,02, tertinggi dalam delapan pekan terakhir. Sektor utilitas memimpin dengan lonjakan 1,8%, didorong saham EDP Renovaveis dan Oersted yang masing-masing melejit 4,1% dan 14,5%. Saham Vodafone melesat 7,3% setelah memproyeksikan pertumbuhan arus kas positif tahun ini. Saham barang mewah seperti LVMH , Burberry, dan Kering melonjak 1,3% hingga 4% merespons pemangkasan suku bunga China. SalMar ambles 7,8%. UBS dan Heineken anjlok 3,3% dan 3%.
  • DAX 40 Jerman naik 0,42% (101,13 poin) menjadi 24.036,11.
  • FTSE 100 Inggris melaju 0,94% (81,81 poin) ke level 8.781,12.
  • CAC 40 Prancis meningkat 0,75% (58,79 poin) ke 7.942,42.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup melemah, dipicu sikap hati-hati pejabat The Fed terhadap prospek ekonomi, serta ketidakpastian politik domestik. Trump gagal mendapatkan dukungan penuh dari Partai Republik untuk RUU pajaknya, yang berpotensi menambah utang negara hingga USD5 triliun. Beberapa pejabat The Fed menyoroti dampak negatif kebijakan perdagangan AS terhadap pertumbuhan dan inflasi, serta konsekuensi penurunan rating kredit AS.
Perundingan AS-Jepang soal stabilitas nilai tukar juga membayangi, menjelang pertemuan G7 di Kanada. Dolar jatuh ke level terendah dua minggu terhadap yen. Poundsterling menguat setelah Inggris menyetujui pemulihan hubungan perdagangan dengan UE pasca-Brexit. Euro dan franc Swiss juga naik terhadap dolar, mencerminkan melemahnya daya tarik aset AS di tengah ketidakpastian ekonomi dan fiskal. Indeks Dolar AS (Indeks DXY) turun 0,31% menjadi 100,118, ambles hingga 10,6% dari puncaknya Januari lalu
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1284

0.0001

+0.01%

7:19 PM

Yen (USD-JPY)

144.37

-0.1400

-0.10%

7:19 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3394

0.0001

+0.01%

7:19 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,413

-20.500

-0.12%

3:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.2170

0.0032

+0.04%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, /2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup sedikit melemah, di tengah ketidakpastian negosiasi nuklir AS-Iran dan pembicaraan damai Rusia-Ukraina. Penolakan Iran terhadap tuntutan AS memicu keraguan untuk kesepakatan yang bisa membuka ekspor minyak tambahan hingga 400.000 bph. Sanksi baru Uni Eropa-Inggris terhadap Rusia menambah ketegangan geopolitik, di tengah permintaan Ukraina agar batas harga minyak Rusia diturunkan.
Harga minyak juga tertekan oleh data perlambatan output industri dan penjualan eceran China yang menurunkan prospek permintaan minyak. Namun Goldman Sachs menilai penurunan tersebut belum menyoroti arus perdagangan China usai jeda tarif 90 hari dengan AS. Trader menanti rilis data persediaan minyak AS dari API dan EIA, dengan proyeksi penurunan 1,2 juta barel pekan lalu.
  • Harga Brent melemah 16 sen (-0,2%) ke USD65,38 per barel.
  • Harga WTI menyusut 13 sen (-0,2%) ke USD62,56 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup melonjak lebih dari 1%, seiring pelemahan dolar AS dan penurunan saham global akibat ketidakpastian tarif dan konflik Rusia-Ukraina. Pelemahan dolar terjadi setelah Moody's menurunkan rating kredit AS karena kekhawatiran utang pemerintah, memperkuat daya tarik emas bagi pemegang mata uang lain.
Investor juga mencermati pemungutan suara RUU pajak Trump di Kongres dan ketidakpastian geopolitik. Harga platinum dan paladium ikut melonjak di tengah risiko pasokan dari Rusia akibat belum adanya gencatan senjata. Harga platinum melejit 5% ke USD1.048,05, paladium melesat 4,2% ke USD1.015,58, perak spot melonjak 2,1% ke USD33,01 per ounce.
  • Harga emas di pasar spot melonjak 1,7% ke USD3.284,74 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS meningkat 1,6% ke USD3.284,6 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)