Bursa Pagi: Asia Dibuka Mixed, IHSG Bearish di Fase Konsolidasi
Monday, June 14, 2021       08:25 WIB

Ipotnews - Awali pekan ketiga Juni, Senin (14/6), bursa saham Asia pagi ini dibuka mixed, berusaha melanjutkan tren positif kenaikan indeks di bursa saham utama Eropa dan Wall Street akhir pekan lalu. Bursa saham Australia, China dan Hongkong hari ini tutup karena libur nasional.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan Nikkei 225, Jepang sebesar 0,47%, jelang rilis data produksi industrial periode April pada pagi ini. Indeks berlanjut naik 0,38% (110.95 poin) menjadi 29.059,68 pada pukul 8:15 WIB.
Pada jam yang sama, indeks Kospi, Korea Selatan melemah 0,19% ke posisi 3.243,09, setelah dibuka sedikit menurun 0,06%.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada kecenderungan penguatan indeks acuan di bursa saham Asia, setelah mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan terkoreksi sebesar 0,2% menjadi 6.095. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 0,63% ke poisisi USD22,25.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih akan menghadapi tekanan pelemahan dalam fase konsolidasi wajar. Secara teknikal, sejumlah indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya potensi melanjutkan tren  bearish , dengan indikasi koreksi dalam rentang terbatas.
Tim Riset Indi Premier berpendapat, menguatnya indeks di bursa Wall Street, diperpanjangnya pembebasan PPnBm 0% hingga Agustus, naiknya beberapa komoditas seperti minyak mentah, timah, batu bara serta diperbolehkannya penggunakan vaksin yang sama antara program pemerintah dan gotong royong sehingga diharapkan akan mempercepat proses vaksinasi, diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar.
Sementara itu melonjaknya kasus harian covid19 yang kemungkinan masih akan berlanjut berpeluang menjadi sentimen negatif bagi indeks. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan  support  di level 6,050 dan  resistance  di level 6,150.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: (Buy). Support: Rp1,565, Resist: Rp1,635, (Buy). Support: Rp6,175, Resist: Rp6,375, (Buy on Weakness). Support: Rp2,950, Resist: Rp3,070, (Buy on Weakness). Support: Rp2,750, Resist: Rp2,850
  • ETF: (Buy on Weakness). Support Rp974, Resist: Rp993, (Buy on Weakness). Support: Rp488, Resist: Rp497, (Buy on Weakness). Support: Rp169, Resist: Rp172.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street mengakhiri pekan lalu dengan sedikit menguat, di tengah minimnya katalis penggerak pasar. Kekhawatiran apakah lonjakan inflasi akan bertahan dan menyebabkan the Fed memperketat kebijakan lebih cepat dari perkiraan, masih menghantui pasar. Federal Reserve telah berulang kali mengatakan bahwa lonjakan harga jangka pendek tidak akan berlanjut dengan inflasi yang langgeng. Rilis laporan Sentimen Konsumen Universitas Michigan menunjukkan ekspektasi inflasi mereda dari lonjakan bulan lalu. Investor menunggu hasil rapat kebijakan The Fed pekan ini.
Sepanjang pekan lalu Indeks S&P dan Nasdaq melaju 0,4% dan 1,9%, sedangkan Dow Jones melorot 0,8%. Saham Apple, Microsoft dan Netflix meningkat signifikan.  Benchmark  imbal hasil US Treasury mencatat penurunan mingguan terbesar dalam hampir satu tahun, membebani sektor keuangan yang sensitif terhadap suku bunga dalam beberapa sesi terakhir. Saham Biogen anjlok 4,4%, saham sektor kesehatan secara lebih luas juga melorot 0,7%.
  • Nasdaq Composite naik 0,35% (49,09 poin) ke level 13,069,42.
  • S&P 500 menguat 0,19% (7,26 poin) menjadi 4.247,44.
  • Dow Jones Industrial Average sedikit bertambah 0,04% (13,36 poin) di posisi 34.479,6.

Bursa saham utama Eropa akhir pekan lalu ditutup menguat, para trader mengabaikan lonjakan inflasi AS yang diyakini para pelaku pasar bersifat sementara. Data inflasi tahunan AS melonjak sebesar 5 persen, inflasi tertinggi sejak 2008. Inflasi inti (tidak termasuk harga pangan dan energi) naik 3,8%, tertinggi dalam 3 dekade terakhir. Para analis menyatakan ada cukup bukti bagi the Fed untuk mempertahankan pendapat bahwa inflasi tinggi hanya bersifat sementara. PDB Inggris periode April naik 2,3% (mom).Namun, output industri, manufaktur dan konstruksi April lebih rendah dari ekspektasi.
KTT G7 di Cornwall, Inggris diharapkan akan menyepakati donasi 1 miliar dosis vaksin Coviss-19 untuk negara berkembang, dan diharapkan akan mendukung pajak minimum korporasi global sedikitnya 15%. Indeks benchmark pasar Eropa, STOXX 600 naik 0,65% ke level 457,51, semua sektor finis dipimpin lonjakan sektor sumber daya dasar sebesar 1,9%. Secara mingguan STOXX 600 naik 1,1%. Saham perusahaan reasuransi Scor, Prancis dan perusahaan farmasi Spanyol Grifols, melesat 8% dan 8,5%. Saham MorphoSys anjlok 4,2%. Deutsche Bank turun 1,7%.
DAX 30 Jerman meningkat 0,78% (122,05 poin) ke posisi 15.693,27.
FTSE 100 Inggris naik 0,65% (45,88 poin) menjadi 7.134,06.
CAC 40 Prancis melaju 0,83% (54,17 poin) ke level 6.600,66.
Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York menutup pekan lalu dengan menguat, di tegah penurunan euro dan poundsterling. Investor bertaruh suku bunga akan tetap rendah lebih lama di Eropa dan Inggris, sambil menantikan rapat kebijakan moneter The Fed pekan ini. Euro melorot sehari setelah Bank Sentral Eropa (ECB) tetap pada bersikap   dovish.   Pejabat ECB Klaas Knot mengatakan bahwa aturan fiskal yang fleksibel akan diperlukan selama bertahun-tahun ketika kebijakan moneter tetap dibatasi.
Poundsterling melemah karena para pedagang mengkhawatirkan pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan. Penyebaran cepat varian Delta di Inggris menimbulkan kekhawatiran bahwa sebagian besar negara mungkin tidak dapat sepenuhnya dibuka kembali dari penguncian Covid-19 pada 21 Juni. Indeks dolar yang mengukur kurs   greenback   terhadap enam mata uang negara maju naik 0,57% menjadi 90,581, dan membukukan kenaikan mingguan terkuatnya sejak awal Mei.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.2109

-0.0061

-0.50%

6/11/2021

Poundsterling (GBP-USD)

1.4107

-0.0070

-0.49%

6/11/2021

Yen (USD-JPY)

109.66

0.33

+0.30%

6/11/2021

Yuan (USD-CNY)

6.3987

0.0055

+0.09%

6/11/202

Rupiah (USD-IDR)

14,189.00

-58.50

-0.41%

6/11/2021

Sumber : Bloomberg.com, 11/6/2021 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges mengakhiri pekan lalu dengan membukukan kenaikan. Prospek permintaan di seluruh dunia membaik karena akselerasi vaksinasi covid-19 mengendurkan  lockdown . Data menunjukkan trafik perjalanan darat kembali ke tingkat sebelum COVID-19 di Amerika Utara dan sebagian besar Eropa. Penerbangan di Eropa naik 17% selama dua minggu terakhir, menurut Eurocontrol.
Laporan bulanan Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan, OPEC + perlu meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang bersiap pulih ke level sebelum terjadi pandemi pada akhir 2022. IEA mengatakan, kenaikan permintaan dan kebijakan jangka pendek sejumlah negara bertentangan dengan seruan IEA untuk mengakhiri pendanaan baru untuk sektor minyak, gas dan batu bara. Baker Hughes Co menyebutkan, jumlah operasi rig minyak AS naik enam unit menjadi 365 pada pekan lalu, tertinggi sejak April 2020
  • Harga minyak berjangka Brent naik 17 sen menjadi USD72,69 per barel, naik 1% secara mingguan.
  • Harga minyak berjanhgka WTI naik 62 sen menjadi USD70,91 per barel, naik 1,9% secara mingguan.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhir pekan lalu ditutup melemah, tertekan oleh penguatan dolar AS. Beberapa investor berspekulasi bahwa lonjakan harga konsumen (inflasi) AS baru-baru ini bersifat sementara. Analis mengatakan kegagalan emas untuk menembus level di atas USD1.900 per ounce terjadi setelah data  non-farm payrolls  dan IHK AS menunjukkan aliran dana lindung nilai terhadap inflasi melambat dan pada saat yang sama permintaan emas fisik melemah.
Dealer top di India dan China dikabarkan terpaksa menawarkan diskon untuk memikat pelanggan. Pelaku pasar menunggu rapat kebijakan Federal Reserve AS pekan ini. Harga logam berharga lainnya; palladium naik 0,2% menjadi USD2.783,10 per ounce, platinum turun 0,3% menjadi USD1.147,08 per ounce, perak stabil di USD27,96 per ounce.
  • Harga emas di pasar spot turun 1,2% menjadi USD1,875,31 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS turun 0,9% ke level $1,879,6 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)