Bursa Pagi: Global-Regional Cenderung Turun, Adang Momentum Bullish IHSG
Wednesday, September 15, 2021       08:18 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (15/9), dibuka  mixed  cenderung melemh, melanjutkan tren pergerakan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street. Investor merespon negatif rilis indeks harga konsumen AS periode Agustus yang lebih rendah dari ekspektasi.
Indeks MSCI Asia-Pasifik ex-Jepang melemah 0,08%. Pasar menunggu rilis data penjualan ritel dan produksi industri China, hari ini.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,42%. Indeks berlanjut merosot 0,74% (-54,9 poin) ke level 7.382,4 pada pukul 8:10 WIB, diwarnai kejatuhan harga komoditas logam industri.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka menguat 0,11%, dan berlajut naik 0,30%.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang melorot0,6% (-183,52 poin) ke posisi 30.486,58, setelah dibuka turun 0,57% dan Topix merosot 0,83%.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka anjlok 0,75% (-192,2 poin) ke level 25.310,03 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China turun 0,31% menjadi 3.651,16.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren pergerakan indeks acuan di bursa saham global dan regional yang cenderung melemah, setelah berhasi mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan  technical rebound  0,67% ke posisi 6.129. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange meningkat 0,70% ke level USD21,62.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan berusaha mempertahankan tren positif dengan peluangan kenaikan yang terbatas. Sejumlah indikator pergerakan indeks mengindikasikan adanya momentum pergerakan  bullish  dalam fase konsolidasi.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, terkoreksinya indeks di bursa Wall Street diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar. Sementara itu tren kasus Covid-19 yang terus turun, naiknya penjualan mobil  wholesales  hingga 123% di bulan Agustus, naiknya beberapa harga komoditas dan ekspektasi kembali surplusnya neraca perdagangan akan menjadi sentimen positif untuk IHSG .
IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan  support  di level 6,090 dan  resistance  di level 6,170. Beberapa ekuitas yang dicermati antara lain;
  • Saham : JSMR (Buy). Support: Rp3,890, Resist: Rp3,970, KLBF (Buy). Support: Rp1,460, Resist: Rp1,500, ANTM (Buy on Weakness). Support: Rp2,430, Resist: Rp2,520, BMRI (Buy on Weakness). Support: Rp6,050, Resist: Rp6,200.
  • ETF : XIIF (Buy). Support Rp495, Resist: Rp503, XIJI (Buy). Support: Rp558, Resist: Rp568, XISI (Buy). Support: Rp312, Resist: Rp322.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup melemah. Ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya kemungkinan kenaikan tarif pajak perusahaan mendorong aksi jual secara luas meski ada tanda-tanda inflasi mereda. Laporan indeks harga konsumen (IHK) periode Agustus menunjukkan kenaikan 0,3% (mtm), atau 5,3% (yoy), di bawah ekspektasi kenaikan 0,4% dan peningkatan tahunan 5,4% .  Inflasi inti naik moderat 0,1%, lebih rendah dari konsensus 0,3%.Imbal hasil US Treasury turun.
Secara historis September adalah bulan yang berat bagi ekuitas .  Laju inflasi yang lebih rendah mendukung pernyataan Chairman The Fed, Jerome Powell, bahwa lonjakan inflasi bersifat sementara. Kenaikan pajak perusahaan menjadi 26,5% dari 21%, semakin mendekati paket anggaran USD3,5 triliun Joe Biden. Apple anjlok 1,0% setelah meluncurkan iPhone13. Microsoft naik 0,9%. Intuit Inc melesat 1,9%. CureVac rontok 8,0% karena membatalkan kesepakatan manufaktur untuk vaksin eksperimental Covid-19.
  • Dow Jones Industrial Average merosot 0,84% (-292,06 poin) ke level 34.577,57.
  • S&P 500 melorot 0,57% (-25,68 poin) ke posisi 4.443,05.
  • Nasdaq Composite turun 0,45% (-67,82 poin) menjadi 15.037,76.

Bursa saham utama Eropa tadi malam berakhir cenderung melemah. Investor merespon rilis data inflasi yang dapat mempengaruhi Federal Reserve untuk mengurangi stimulus moneternya. Pejabat Bank Sentral Eropa, Isabel Schnabel mengatakan ECB siap untuk bertindak jika inflasi tidak mereda secepatnya tahun depan. Dampak Brexit masih berlanjut; Inggris sekali lagi mengancam untuk secara sepihak menangguhkan protokol Irlandia Utara, jika Uni Eropa tidak mengalah pada negosiasi masalah implementasi.
Indeks STOXX 600 turun tipis 0,01% menjadi 467,65, dipimpin kejatuhan harga saham pertambangan sebesar 1,9%. Saham teknologi melonjak 1,2%. Saham pengecer Inggris, JD Sports, melambung 9,7% setelah melaporkan lonjakan tujuh kali lipat laba semester I. Perusahaan utilitas Spanyol, Endesa, terperosok 5,2%.
  • DAX 30 Jerman bertambah 0,14% (21,57 poin) menjadi 15.722,99.
  • FTSE 100 Inggris turun 0,49% (-34,37 poin) ke level 7.034,06.
  • CAC 40 Prancis berkurang 0,36% (-23,96 poin) ke posisi 6.652,97.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tdai juga berakhir melemah. Rilis IHK inti Agustus, tidak termasuk komponen makanan dan energi yang  volatile , hanya naik 0,1% bulan lalu, lebih rendah dari bulan sebelumnya di 0,3%, sehingga menimbulkan keraguan tentang kemungkinan  tapering  The Fed tahun ini. Secara tahunan IHK inti meningkat 4,0%, juga lebih rendah dari kenaikan 4,3% (yoy) di Juli.
Beberapa pejabat The Fed menyatakan bank sentral dapat mengurangi pembelian surat utang pada akhir tahun, tetapi mengatakan kenaikan suku bunga tidak akan dilakukan bersamaan. The Fed akan mengadakan rapat kebijakan moneter dua hari, pekan depan. Investor ingin mengetahui apakah pengumuman  tapering  akan dibuat di rapat itu. Indeks Dolar (Indeks DXY), turun tipis 0,06% menjadi 92,601.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1801

-0.0002

-0.02%

7:12 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3805

-0.0005

-0.04%

7:11 PM

Yen (USD-JPY)

109.71

0.02

+0.02%

7:12 PM

Yuan (USD-CNY)

6.4386

-0.0132

-0.20%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,247.50

-5.00

-0.04%

3:58 AM

Sumber : Bloomberg.com, 14/9/2021 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup sedikit menguat. Badai tropis Nicholas membawa hujan lebat, memadamkan listrik di Texas. Aktivitas lebih dari 39% fasilitas produksi minyak mentah dan gas alam di Teluk Meksiko AS ditutup. Namun sebagian besar pengilangan di Texas tetap beroperasi secara normal dan utilitas memulihkan aliran listrik. Jaringan pipa Colonial, pipa bahan bakar terbesar di AS, sebagian kembali beroperasi setelah ditutup karena pemadaman listrik.
Badan Energi Internasional (IEA) AS memperkirakan permintaan minyak global  rebound  1,6 juta bph pada Oktober, setelah tiga bulan penurunan. Namun secara keseluruhan, IEA menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global 2021 sebesar 105.000 bph menjadi 5,2 juta bph, tetapi menaikkan proyeksi 2022 sebesar 85.000 bph menjadi 3,2 juta bph. OPEC memperkirakan permintaan akan tumbuh sekitar 5,96 juta bph tahun ini dan 4,15 juta bph tahun depan.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent naik 13 sen (0,2%) menjadi USD73,64 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI naik kurang dari 1 sen menjadi USD70,46 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup menguat, di tengah pelemahan dolar AS. Kenaikan inflasi AS yang lebih lambat dari perkiraan menyebabkan ketidakpastian jadwal rencana  tapering  The Fed. IHK inti AS naik tipis 0,1% pada Agustus, meleset dari ekspektasi 0,3%, setelah naik 0,3% pada Juli.
Data inflasi yang rendah dapat memperkuat pandangan bahwa The Fed mungkin akan memperlambat langkah-langkah dukungan ekonomi dan mempertahankan suku bunga yang rendah. Harga logam berharga lainnya; paladium anjlok 5,4% menjadi USD1.973,47 per ounce, platinum merosot 2,1% menjadi USD941,06, dan perak naik 0,5% menjadi USD23,84.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi USD1.803,69 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS naik 0,7% menjadi USD1.807,10 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)