Bursa Pagi: Global-Regional Melemah, IHSG Fluktuatif dengan Risiko Koreksi
Tuesday, February 23, 2021       08:15 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (23/2), dibuka melemah, terseret tren pergerakan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street yang tertekan oleh kejatuhan harga saham teknologi, di tengah berlanjutnya kenaikan  yield  US Treasury.
Indeks MSCI Asia-Pasifik ex-Jepang melemah 0,06%. Bursa saham Jepang hari ini tutup karena libur nasional.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penguatan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,21%. Indeks berlanjut menguat tipis 0,03% (2,30 poin) di posisi 6.783,20 pada pukul 8:00 WIB.
Pada jam yang sama indeks Kospi, Korea Selatan melorot 0,71% (-21,91 poin) ke level 3.037,84, setelah dibuka turun 0,66%, di tengah kejatuhan harga saham LG Electronics yang anjlok lebih dari 4% dan Samsung Electronics merosot sekitar 1%.
Melanjutkan tren penurunan, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka turun 0,43% (-129,86 poin) menjadi 30.189,97 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China merosot 0,68% ke level 3.617,70.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren pergerakan indeks acuan di bursa saham global dan regional yang melemah, setelah berhassi mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan menguat 0,38% menjadi 6.255. Namun harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange merosot 0,97% ke level USD23,38.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini cenderung fluktuatif dengan sinyal  bearish,  berisiko terkoreksi. Sejumlah indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya potensi koreksi wajar membentuk pola  bearish counter attack. 
Tim Riset Indo Premier berpendapat, insentif royalti 0% untuk hilirisasi batu bara dan berlanjutnya kenaikan beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, CPO serta timah diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar. Sementara itu tertekannya mayoritas indeks di bursa Wall Street yang dipicu oleh kenaikan  yield  obligasi dengan tenor 10 tahun berpeluang menjadi sentimen negatif.
IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan  support  di level 6,200 dan  resistance  di level 6,310. Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: (Buy). Support: Rp2,690, Resist: Rp2,770, (Buy). Support: Rp685, Resist: Rp715, (Buy). Support: Rp710, Resist: Rp740, (Buy). Support: Rp236, Resist: Rp248.
  • ETF : (Sell). Support: Rp96, Resist: Rp98, (Sell). Support: Rp324, Resist: Rp332, (Sell). Support: Rp438, Resist: Rp446.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir dengan cenderung turun. Kenaikan  yield  US Treasury 10-tahun naik menjadi 1,37% dan prospek peningkatan inflasi memicu kekhawatiran valuasi, memukul saham perusahaan dengan pertumbuhan tinggi. Sejak awal Februari,  yield  surat utang AS bertenor 10-tahun itu melejit sekitar 26 basis poin, di jalur kenaikan bulanan terbesar dalam tiga tahun. Pasar menunggu komentarnya tentang suku bunga dan inflasi Chairman Federal Reserve Jerome Powell, di hadapan Komite Perbankan Senat, Selasa.
S&P 50 jatuh untuk sesi kelima berturut-turut di tengah pelemahan saham teknologi dan  consumer discretionary.  Saham Tesla rontok 8,6%. Saham Big Tech berguguran; Apple, Amazon dan Microsoft terpangkas setidaknya 2%. Dow Jones menguat didikung lonjakan saham Walt Disney sebesar 4,4%, raksasa industri Caterpillar dan perusahaan bahan kimia Dow Inc, keduanya melesat lebih dari 3,5%. American Express dan Chevron masing-masing melejit 3,2% dan 2,7%. Pelemahan Senin memangkas kenaikan Nasdaq bulan ini menjadi 3,5%, S&P 500 naik 4,4% bulan ini, sedangkan Dow Jones melesat 5,1%.
  • S&P 500 merosot 0,77% (-30,21 poin) ke posisi 3.876,50.
  • Nasdaq Composite anjlok 2,46% (-341,41 poin) ke level 13.533,05.
  • Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,09% (27,37 poin) menjadi 31.521,69.

Bursa saham utama Eropa tadi malam berakhir di teritori negatif, di tengah perdagangan yang hati-hati di pasar global seiring kenaikan imbal hasil US Treasury. Y ield  obligasi yang melesat tajam dalam beberapa pekan terakhir dapat merugikan perusahaan dengan pertumbuhan tinggi yang bergantung pada pinjaman murah, dan mengurangi daya tarik saham. Namun kenaikan imbal hasil US Treasury mencerminkan kepercayaan pasar bahwa pemulihan ekonomi sudah dekat, setelah pandemi virus korona. Rilis indeks iklim bisnis Ifo Institute Jerman naik pada Februari, melebihi perkiraan.
Indeks STOXX 600 melemah 0,44% menjadi 413,06, dipimpin kejatuhan harga saham teknologi 1,9%, sementara sektor  travel and leisure  melonjak 4,3%. Operator travel Anglo-Jerman, Tui, melejit lebih dari 5%, karena Inggris mengungkapkan rencananya untuk keluar dari  lockdown        secara bertahap.  Pabrikan aki mobil Jerman, Varta, longsor lebih dari 10,7%, setelah Berenberg memangkas rekomendasinya menjadi "hold" dari "buy". Saham G4S rontok 9,8% karena GardaWorld Kanada mengatakan tidak akan menaikkan tawaran pengambilalihan.
DAX 30 Jerman turun 0,31% (-43,19 poin) ke level 13.950,04.
FTSE 100 Inggris berkurang 0,18% (-11,78 poin) ke posisi 6.612,24.
CAC 40 Prancis menyusut 0,11% (-6,11 poin) menjadi 5.767,44.
Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup melemah, mencapai posisi terendah multi-tahun terhadap poundsterling dan Aussie. T rader  fokus pada janji vaksinasi virus korona dan prospek pertumbuhan ekonomi serta inflasi yang dapat mendorong  yield  obligasi lebih tinggi. Penurunan nilai tukar dolar sepanjang Februari telah memangkas semua pemulihan dolar di Januari dari kejatuhan hampir 7% tahun lalu. Pasar meyakini AS akan bertindak lebih jauh dari yang diperlukan untuk mendukung ekonomi dengan belanja pemerintah dan kebijakan  easy money  yang akan mempengaruhi lonjakan inflasi dan melimpahnya jumlah uang beredar.
Investor akan mengamati kesaksian Chairman Jerome Powell di hadapan Komite Perbankan Senat, Selasa, untuk mencari kemungkinan The Fed menjadi kurang  dovish  dan lebih waspada terhadap inflasi. Euro menguat setelah rilis indeks moral bisnis Jerman naik lebih dari ekspektasi pada Februari. Poundstreling naik ke level tertinggi sejak April 2018 ketika PM Boris Johnson mengumumkan jalan keluar dari penguncian seiring keberhasilan program vaksinasi Covid di Inggris.Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran kurs  greenback  terhadap sekeranjang mata uang enam negara maju turun 0,30% menjadi 90,0.
46.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.2167

0.0010

+0.08%

6:26 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.4073

0.0010

+0.07%

6:26 PM

Yen (USD-JPY)

105.02

-0.06

-0.06%

6:26 PM

Yuan (USD-CNY)

6.4648

0.0071

+0.11%

10:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,117.50

52.50

+0.37%

2:59 AM

Sumber : Bloomberg.com, 22/2/2021 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi ditutup menguat, dengan melesat hampir 4%, didorong ekspektasi lambatnya produksi minyak AS setelah cuaca dingin ekstrim pekan lalu di Texas. Produsen minyak AS menutup produksi minyak antara 2 juta hingga 4 juta barel per hari . Kondisi dingin yang tidak biasa bisa merusak instalasi sehingga menyebabkan  output  o ffline  lebih lama dari ekspektasi. Harga bensin bisa mengalami melonjak tajam jika penyulingan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk kembali normal.
Untuk pertama kalinya sejak November, perusahaan pengeboran minyak AS memangkas jumlah  rig  yang beroperasi karena cuaca dingin dan salju yang menyelimuti Texas, New Mexico, dan pusat penghasil energi lainnya, menandakan pasokan yang lebih ketat di masa depan. Produsen minyak OPEC + akan bertemu pada 4 Maret, yang kemungkinan bakal mengurangi pembatasan pasokan setelah April mengingat pemulihan harga, meski setiap peningkatan produksi kemungkinan akan moderat mengingat ketidakpastian yang masih ada seputar pandemi.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent naik USD2,33 (3,7%) menjadi USD65,24 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI naik USD2,25 (3,8%) menjadi USD61,49 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi ditutup meningkat hingga lebih 1,5% ke level tertinggi hampir satu pekan. Ekspektasi kenaikan inflasi memicu kekhawatiran valuasi ekuitas dan mendorong investor menuju emas sebagai  safe-haven . Depresiasi dolar AS ikut mendongkrak harga emas. Namun imbal hasil US Treasury 10-tahun menembus level tertinggi hampir satu tahun, meningkatkan  opportunity cost  untuk memegang emas yang tidak memberikan bunga.
Paket stimulus Amerika senilai USD1,9 triliun secara luas diperkirakan disahkan pekan ini, meningkatkan harapan pemulihan ekonomi yang cepat namun mendorong kenaikan inflasi. Investor juga mencermati pidato Semiannual Monetary Report Chairman Federal Reserve Jerome Powell di Kongres AS, Selasa ini. Harga logam berharga lainnya; perak melesat 3% menjadi USD28,02 per ounce, platinum naik tipis 0,1% menjadi USD1.274,80 per ounce, dan paladium naik 0,4% menjadi USD2.388,70 per ounce.
  • Harga emas di pasar spot meningkat 1,5% menjadi USD1.808,16 per ounce.
  • Harga emas berjangka melonjak 1,7% menjadi USD1.808,40 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)