Bursa Pagi: Global-Regional Menghijau, IHSG Pertahankan Posisi di Atas Level 6.500
Thursday, October 14, 2021       08:29 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Kamis (14/11), dibuka di zona hijau, melanjutkan tren kenaikan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street, setelah rilis data inflasi AS.
Indeks MSCI Asia-Pasifik ex-Jepang naik 0,35%. Pasarmenunggu rilis data inflasi September China, hari ini. Bursa saham Hongkong, hari ini libur.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,71%. Indeks berlanjt meningkat 0,81% (59,1 poin) menjadi 7.331,6 pada pukul 8:20 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan juga dibuka meningkat 0,71%, dan berlanjut melonjak 1,14% ke level 2.977,91.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak melaju 0,92% (258,42 poin) ke posisi 28.398,7, setelah dibuka naik 0,47% dan Topix sedikit berubah.
Indeks Shanghai Composite, China dibuka melemah, turun 0,19% menjadi 3.555,11 pada pukul 8:40 WIB.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren pergerakan indeks acuan di bursa saham global dan regional yang menguat, setelah berhasil mengakhiri sesi perdagangan kemarin di atas level psikologis 6.500, meningkat 0,78% ke level 6.536. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange melejit 2,03% ke posisi USD24,16.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi melanjutkan tren kenaikan dengan sedikit risko koreksi. Secara teknikal, sejumlah indikator memperlihatkan pergerakan indeks yang masih berada di jalur  uptrend  menjelang fase akhir gelombang kenaikan, sehingga berisiko koreksi minor.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, menguatnya mayoritas indeks di bursa Wall Street seiring mulai adanya kepastian waktu pelaksanaan pengurangan progam pembelian obligasi The Fed, diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar.
Sementara itu berlanjutnya optimisme investor akan proses pemulihan ekonomi domestik dan naiknya beberapa harga komoditas akan menjadi tambahan sentimen positif untuk IHSG .
IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan  support  di level 6,495 dan  resistance  di level 6,575. Beberapa ekuitas yang dicermati, antara lain;
  • Saham : (Buy). Support: Rp10,150, Resist: Rp10,500, (Buy). Support: Rp1,635, Resist: Rp1,715, (Buy). Support: Rp8,875, Resist: Rp9,025, (Buy on Weakness). Support: Rp25,800, Resist: Rp26,750.
  • ETF : (Buy). Support Rp1,045, Resist: Rp1,065, (Buy). Support: Rp98, Resist: Rp102, (Buy). Support: Rp104, Resist: Rp108.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup menguat setelah investor mencerna laporan keuangan kuartal ketiga dan kemungkinan The Fed mengurangi program pembelian asetnya. Rilis risalah rapat September FOMC AS menunjukkan bank sentral dapat mulai mengurangi program pembelian asetnya secepatnya pertengahan November. Rilis IHK September meningkat 0,4% (mom) dan 5,4% ( yoy ), sedikit lebih baik dari ekspektasi 0,3% dan 5,3%. IHK inti naik 0,2% (mom) dan 4% (yoy).
Musim laporan keuangan kuartal ketiga dimulai dengan kejatuhan JPMorgan Chase sebesar 2,6%, meski mengumumkan kinerja yang kuat. Delta Air Lines tersungkur sekitar 5%, setelah merilis kinerjanya. Saham Apple turun 0,4%, namun raksasa teknologi seperti Microsoft, Alphabet, dan Amazon menguat. Nvidia, Zoom, dan Salesforce juga naik.
Investor menunggu laporan keuangan dari Bank of America, Morgan Stanley, Citigroup, Wells Fargo dan Walgreens Boots Alliance, Kamis ini.
  • S&P 500 naik 0,3% (13,15 poin) menjadi 4.363,80.
  • Nasdaq Composite meningkat 0,73% (105,71 poin) ke level 14.571,64.
  • Dow Jones Industrial Average mendatar di posisi 34.377,81.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup lebih tinggi didukung laporan keuangan emiten yang kuat, mengimbangi kekhawatiran tentang pertumbuhan global dan inflasi. Kekhawatiran pertumbuhan global masih menghantui, setelah IMF memperlihatkan kurang optimistis terhadap ekonomi global tahun 2021. Rilis PDB Inggris pada Agustus naik 6,9% (yoy) melampaui ekspektasi 6,7%.  World Energy Outlook 2021  IEA memperingatkan bahwa kemajuan  clean energy  "terlalu lambat" untuk menuju  net zero  emisi global.
Indeks STOXX 600 naik 0,7% menjadi 460,39, dipimpin lonjakan harga saham teknologi sebesar2,6%, sementara perbankan anjlok 1,6%. Saham Banco de Sabadell, Spanyol rontok 7,1% memimpin penurunan di sektor perbankan. Saham perusahaan e-commerce Inggris, THG anjlok 2,9%. Perusahaan energi Prancis, Spie, melambung 8,5%. Perusahaan investasi Inggris, Man Group, melejit 7,6%.
  • DAX 30 Jerman meningkat 0,68% (102,51 poin) ke posisi 15.249,38.
  • FTSE 100 Inggris menguat 0,16% (11,59 poin) menjadi 7.141,82.
  • CAC 40 Prancis melaju 0,75% (49,27 poin) ke level 6.597,38.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup lebih rendah. Risalah rapat September The Fed mengkonfirmasi pengurangan stimulus akan dimulai "segera". Indeks harga konsumen AS naik 0,4% (mom) pada September, atau 5,4% (yoy. IHK inti, naik 0,2%, dari 0,1% pada bulan sebelumnya. Analis mengatakan, pasar memperkirakan kenaikan suku bunga untuk Desember 2022, tetapi sekarang mencermati kemungkinan kenaikan pada September 2022.
Imbal hasil US Treasury jangka pendek meningkat setelah laporan tersebut, sementara yield obligasi berjangka lebih panjang turun, menunjukkan pasar masih belum memperhitungkan periode inflasi yang berkelanjutan. Lonjakan harga energi yang berdampak inflasi, memicu spekulasi bahwa The Fed mungkin perlu bertindak lebih cepat untuk menormalkan kebijakan. Indeks Dolar (Indeks DXY), turun 0,515% menjadi 94,036.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1598

0.0004

+0.03%

7:16 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3666

0.0007

+0.05%

7:16 PM

Yen (USD-JPY)

113.25

0.00

0.00%

7:16 PM

Yuan (USD-CNY)

6.4284

-0.0206

-0.32%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,217.50

0.00

0.00%

3:57 AM

Sumber : Bloomberg.com, 13/10/2021 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi berakhir melemah, di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan permintaan minyak mentah. Pedagang mengambil keuntungan setelah harga WTI mencapai tingkat tertinggi sejak Oktober 2014, selama tiga sesi terakhir. Harga sempat berada di bawah tekanan ketika China, merilis data impor September merosot 15% dari tahun sebelumnya. Pasar menunggu rilis data stok minyak mentah AS yang diperkirakan meningkat 0,7 juta barel.
Kekurangan pasokan batu bara dan gas alam di China, Eropa dan India mendorong kenaikan harga bahan bakar. Komisi Eropa akan menjajaki pembelian gas bersama. Presiden Vladimir Putin menjanjikan siap menyalurkan lebih banyak gas alam ke Eropa jika diminta. OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun 2021, namun mempertahankan perkiraan 2022. Namun lonjakan harga gas alam dapat meningkatkan permintaan produk minyak.
  • Harga minyak berjangka Brent turun 24 sen (-0,3%) menjadi USD83,18 per barel.
  • Harga minyak berjangka WTI turun 20 sen (-0,25%) menjadi USD80,44 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi berakhir melesat ke level tertinggi hampir satu bulan. Emas sempat bergerak turun karena imbal hasil US Treasury 10-tahun melesat ke atas 1,6%, menyusul rilis data IHK AS yang meningkat pada September dan siap untuk penguatan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. Namun penurunan  yield  dan pelemahan dolar karena kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi akan memukul pertumbuhan ekonomi global, mendongkrak emas.
Risalah rapat September The Fed menunjukkan, petinggi The Fed memberi isyarat bahwa mereka dapat mulai mengurangi dukungan krisis ekonomi pada pertengahan November. Harga logam berharga lainnya; perak spot melesat 2,5% menjadi USD23,09 per ounce, platinum meningkat 1,2% menjadi USD1.019,54, dan paladium melonjak 3,5% menjadi USD2.116,68.
  • Harga emas di pasar spot melejit 1,8% menjadi USD1.791,41 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS melesat 2% menjadi USD1.794,70 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)