Bursa Sore: IHSG Tersendat, Melawan Arah Reli Market Regional
Wednesday, September 16, 2020       15:30 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tergelincir ke zona merah hingga akhir perdagangan hari Rabu (16/9). IHSG tergerus -0,83 persen (-43 poin) ke posisi 5.058.
IHSG bergerak berlawanan arah dengan reli di market regional. Sebagian besar indeks saham market regional bergerak menguat meski para investor regional menahan diri untuk berspekulasi lebih lanjut karena menunggu hasil pertemuan the Fed.
Indeks LQ45 -1,19% ke 781.
Indeks IDX30 -1,17% ke 428.
Indeks IDX80 -1,02% ke 111.
Jakarta Islamic Indes (JII) -0,84% ke 536.
Indeks Kompas100 -1,07% ke 1.001.
Indeks Sri Kehati -1,43% ke 315.
Indeks SMInfra18 -1,17% ke 242.
Saham Teraktif: , , , , , , .
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , ,BTPS.
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Nilai transaksi Rp6,52 triliun. Volume perdagangan sebanyak 109,57 juta lot saham. Investor asing net sell -Rp852,52 miliar.
Nilai tukar rupiah melaju tipis 0,06 persen ke level Rp14.825 terhadap USD (03.30 PM).
Bursa Asia
Sebagian besar market saham Asia menguat pada perdagangan hari Rabu (16/9) memperpanjang reli didorong optimisme data perekonomian China dan USA. Tetapi investor kehilangan selera untuk berspekulasi karena mereka menunggu sikap the Fed terkait perekonomian USA.
Data produksi industri dan penjualan ritel di China memperlihatkan penguatan. Demikian pula data output produksi pabrik di USA menguat. Investor fokus pada pernyataan kebijakan the Fed yang akan dirilis hari Rabu pekan ini waktu setempat. Ini adalah kali pertama sejak Chairman the Fed Jerome Powell mengumumkan kebijakan lebih toleran terhadap kenaikan inflasi.
"Risikonya jika tidak melihat perkembangan baru the Fed sejak forum Jackson Hole, bisa berdampak tekanan jangka pendek terhadap yield USA Treasury yang terus naik, emas melemah, USD melonjak dan pelemahan di pasar saham USA," kata Kay Van Petersen, Analis pada Saxo Capital Market seperti dikutip Reuters.
Dia menambahkan, jika market mendapat kejutan (kebijakan) akomodatif, pasar akan mendapatkan sebaliknya dari semua itu, termasuk harga emas lebih tinggi.
Yield obligasi USA tenor 10 tahun turun di level 0,674 persen dibanding penutupan hari Selasa pada posisi 0,679 persen. Sedangkan emas di pasar spot naik di level harga USD1.959,72 per ons.
Pasar saham China minus saat akhir sesi. Indeks Shanghai Composite melorot 0,36 persen ke 3.283. Indeks Shenzhen Component melemah 1,006 persen ke 13.011. Sementara Indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong berakhir landai.
Pergerakan positif terjadi pula di bursa saham Korsel. Indeks Kospi naik 0,31 persen ke 2.435. Indeks S&P/ASx200 menuju area penguatan, naik 1,04 persen ke 5.956.
Di bursa Jepang Indeks Nikkei 225 sebagian menguat dan finis pada level 23.475. Indeks Topix naik 0,21 persen ke 1.644. Penguatan pasar saham Jepang terjadi setelah rilis data ekspor Jepang periode Agustus turun 14,8 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi para analis yang memperkirakan turun 16,1 persen.
Indeks acuan regional, MSCI Asia Pasifik Index (tidak termasuk bursa saham Jepang) menguat 0,51 persen.
Indeks dolar AS melemah ke level 93,046 dibanding periode sebelumnya di posisi 93.185.
Kurs Yen menguat tipis ke 105,39 terhadap USD dari posisi sebelumnya di 106 yen.
Nilai tukar dolar Australia drop ke $0,7312 dari sebelumnya di level $0,733.
Bursa Eropa
Market saham Eropa sebagian besar ke zona hijau saat menit-menit awal pada perdagangan hari Rabu (16/9) pagi waktu setempat. Para pemodal di bursa Eropa menunggu hasil meeting 2 hari the Fed.
Indeks DAX (Jerman) +0,20 persen pada level 13.243.
Indes FTSE (Inggris) -0,07 persen di posisi 6.101.
Indeks CAC (Perancis) +0,19 persen ke level 5.077.
Minyak
Harga minyak melaju positif saat sesi sore pada perdagangan hari Rabu (16/9) di pasar komoditas Asia. Kenaikan harga ini seiring badai menutup produksi minyak dan gas lepas pantai di USA dan juga karena data menunjukkan stok minyak mentah USA turun signifikan.
Minyak mentah WTI naik 92 sen ke level USD39,20 per barel. Harga minyak Brent up 85 sen ke level USD41,38 per barel (06.45 GMT).
(cnbc/idx/reuters)

Sumber : admin