Dampak Riil Virus Corona Terhadap Ekonomi Bisa Dilihat Dalam 2 Pekan ke Depan: IMF
Saturday, February 15, 2020       11:14 WIB

Ipotnews - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menyatakan dampak ekonomi sebenarnya dari wabah virus corona (COVID-19) dari China bisa dilihat dari perkembangan dua pekan ke depan.
"Dalam dua pekan ke depan, pabrik-pabrik akan dibuka kembali di China, yang akan memberikan "pemahaman yang lebih baik tentang ketahanan China dan atas dasar itu, pengaruhnya bagi seluruh dunia," kata Georgieva kepada Hadley Gamble dari CNBC di Konferensi Keamanan Munich, Jumat (14/2).
Karenanya, kata dia, dua pekan ke depan adalah waktu yang sangat penting.
Dia mengatakan, IMF juga mengamati bagaimana COVID-19 menyebar di luar China, dan mengatakan itu "bukan masalah utama untuk saat ini" tetapi itu bisa berubah jika menyebar ke "negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah, misalnya di Afrika".
Komisi Kesehatan Nasional China pagi ini, Sabtu (15/2), melaporkan 143 kematian tambahan di seluruh negeri, serta 2.641 kasus baru terinfeksi virus corona (COVID-19) yang dikonfirmasi per 14 Februari 2020 malam.
Sehari sebelumnya, Komisi melaporkan 121 kematian tambahan secara nasional, dengan 5.090 kasus baru yang dikonfirmasi dari coronavirus. Pada hari yang sama, China juga menghapus 108 kematian dari jumlah total karena mengklaim terjadi penghitungan ganda di provinsi Hubei - pusat wabah corona.
Pada bagian lain, Georgieva memperingatkan agar tidak membandingkan coronavirus baru dengan wabah global sindrom pernafasan akut awal 2000-an, yang digunakan IMF sebagai titik rujukan.
Dia menjelaskan bahwa bukan hanya jenis virus baru ini, COVID-19, berbeda dari SARS tetapi China dan ekonomi dunia juga telah berubah. China hanya mewakili 8% dari ekonomi dunia pada awal 2000-an dan sekarang merupakan 19% bagian.
"Oleh karena itu dampak dari China, terintegrasi terutama di Asia tetapi juga dengan seluruh dunia jauh lebih signifikan untuk saat ini," katanya.
Apalagi, sambung dia, ekonomi dunia pada waktu itu "sebenarnya dalam kondisi yang cukup baik," sedangkan pada saat ini dalam posisi "lamban".
Para dokter menyamakannya dengan berjangkitnya SARS , yang memiliki masa inkubasi pendek dua hingga tujuh hari. Selama periode 2002-2003 infeksi untuk SARS , ada hampir 8.098 kasus yang dilaporkan dan 774 kematian, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.( CNBC )

Sumber : admin