Dampak Virus Corona, Rupiah Melemah 32 Poin Sore Ini
Monday, January 27, 2020       18:00 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat dalam perdagangan di pasar spot, senin sore (27/1). Pelemahan ini akibat sentimen negatif pelaku pasar atas meluasnya wabah virus corona di China.
Kurs rupiah berada pada level Rp13.605 per dolar AS pada sore ini atau turun 32 poin (0,24%) dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan indeks dolar AS memang kembali menguat di hari Senin ini. Adanya kekhawatiran bahwa China sedang berjuang untuk menahan penyebaran virus corona menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar. Ditambah lagi Pemerintah Cina mengumumkan akan memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek hingga 2 Februari.
"Tujuannya untuk memperkuat pencegahan dan pengendalian virus corona baru. Liburan akan berakhir pada 30 Januari," kata Ibrahim dalam keterangan resmi, Senin (27/1).
Sejauh ini, Hong Kong juga telah melarang masuknya pengunjung dari provinsi Hubei, China, kasus virus corona pertama kali dilaporkan. Otoritas Kesehatan Dunia (WHO) juga tengah berjuang untuk mencegah pandemi virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 2.000 orang di Cina dan 80-an orang meninggal.
"Ada kekhawatiran bahwa pengeluaran pariwisata dan konsumen bisa mendapat pukulan jika virus menyebar lebih jauh. Ini yang akan mencegah investor mengambil risiko yang berlebihan dan lebih memilih menyimpan dolar," jelas Ibrahim.
Selain itu, Bank Sentral AS, The Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan kebijakan suku bunga acuan dalam pertemuan yang akan berakhir pada 29 Januari 2019. Beberapa data tentang pasar perumahan AS, barang tahan lama, dan kepercayaan konsumen akan dirilis sebelum keputusan The Fed. Ini meningkatkan sentimen positif dari investor asing terhadap dolar AS.
Dengan memanasnya kembali kondisi global akibat Virus corona, Ibrahim melihat pemerintah Indonesia terus melakukan strategi bauran guna untuk menenangkan kondisi pasar dan meyakinkan bahwa perekonomian dalam negeri cukup stabil. Di samping itu Bank Indonesia (BI) hari ini kembali menjadi pahlawan dengan melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF .
"Perdagangan tersebut sudah aktif bertransaksi dari jam 08.00 WIB dan kondisi ini sudah diketahui sebelumnya oleh Bank Indonesia, sehingga dengan sigap melakukan penjagaan ketat dan harus ekstra waspada terhadap mata uang garuda," tutup Ibrahim.(Adhitya)

Sumber : admin