Data Inflasi Amerika Picu Ketidakpastian, Emas Bertahan di Atas USD1.800
Wednesday, September 15, 2021       13:54 WIB

Ipotnews - Emas bertahan di atas level psikologis kunci USD1.800, Rabu, setelah kenaikan inflasi Amerika yang lebih rendah dari ekspektasi menyebabkan ketidakpastian kapan Federal Reserve akan mulai mengurangi pembelian asetnya.
Harga emas di pasar spot stabil di posisi USD1.802,21 per ounce pada pukul 13.10 WIB, setelah mencapai level tertinggi satu minggu di USD1,808.50 per ounce pada Selasa, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (15/9).
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat turun 0,2% menjadi USD1.804,30 per ounce.
"Dengan data indeks harga konsumen (CPI) lebih rendah dari ekspektasi, untuk beberapa hal itu mendorong kemungkinan pengumuman ( tapering ) sedikit lebih jauh, dan itu seharusnya cukup mendukung harga emas," kata analis ING, Warren Patterson.
CPI Amerika meningkat pada laju paling lambat dalam enam bulan di Agustus, memberikan kepercayaan pada pandangan The Fed bahwa tingkat inflasi yang tinggi bersifat sementara.
Data itu juga meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan memperlambat langkah-langkah dukungan ekonomi dan mempertahankan suku bunga mendekati nol lebih lama. The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter dua hari pekan depan.
Emas cenderung naik ketika suku bunga rendah, karena mengurangi  opportunity cost  memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Data CPI tersebut mengirim Indeks Dolar (Indeks DXY) ke level terendah satu minggu, Selasa, sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun mencapai angka terendah sejak 24 Agustus.
"Saya melihat emas bertahan di atas USD1.800, karena risiko kritis terkait Covid-19 dan aktivitas ekonomi yang mendasarinya memberi insentif kepada bank sentral untuk menjaga keran tetap mengalir, pendorong utama harga emas dalam jangka pendek," kata Michael Langford, Direktur AirGuide.
Di sisi teknikal, emas spot dapat menembus support di level USD1.798 dan jatuh ke posisi USD1.792, gagal menembus resistance di USD1.807, menurut analis teknikal  Reuters , Wang Tao.
Perak turun 0,5% menjadi USD23,71 per ounce.
Platinum mencapai level terendah lebih dari sembilan bulan di USD925,50 per ounce dan terakhir merosot 1,2% menjadi USD928,24 per ounce.
Paladium menyusut 1% menjadi USD1.959,61 per ounce. (ef)

Sumber : Admin