Dukung Ekspansi Tahun ini, Vale Indonesia (INCO) Rogoh Kocek Rp 1,71 Triliun
Monday, January 17, 2022       16:26 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Vale Indonesia Tbk () mengalokasikan belanja modal ( capital expenditure / capex ) sebesar US$ 120 juta atau setara Rp 1,71 triliun tahun ini. Belanja modal akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha tahun ini.
 Chief Financial Officer  Vale Indonesia Bernardus Irmanto menjelaskan, belanja modal tahun ini akan digunakan untuk pembangunan kembali  furnace  4.
"Kemudian digunakan juga untuk peremajaan alat dan pengembangan tambang," jelas dia kepada  Investor Daily  belum lama ini.
Dengan adanya belanja modal ini, Vale Indonesia berharap bisa mendukung kinerja tahun ini. Meskipun, Irmanto tidak bisa memberikan gambaran mengenai target pendapatan dan laba tahun ini. Pasalnya, hal tersebut sangat tergantung dengan perkembangan harga nikel dan juga komoditas lain seperti minyak dan batu bara.
Adapun Vale Indonesia terus rencana pengembangan proyek smelter atau pengolahan bijih nikel di Bahodopi. Perseroan berencana mengambil keputusan final terkait proyek smelter tersebut pada kuartal pertama tahun ini.
Irmanto menjelaskan, perseroan saat ini sedang mempersiapkan semua persyaratan terkait pengembangan proyek tersebut.
"Kami sedang mengupayakan semua persyaratan untuk bisa mengambil keputusan investasi final pada kuartal pertama tahun ini," jelas Irmanto.
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur Vale Indonesia Ardiansyah Chaniago sebelumnya menjelaskan, sejauh ini, sudah menggandeng dua mitra strategis asal Tiongkok, Taiyuan Iron & Steel (Group) Co Ltd (Taigang) dan Shandong Xinhai Technology Co Ltd, untuk menggarap fasilitas pengolahan nikel Bahodopi.
Kemudian, perseroan juga tengah mengurus perizinan terkait analisis dampak lingkungan (Amdal) untuk fasilitas pengolahan Pomalaa. Setelah perampungan izin tersebut, Vale Indonesia berharap fasilitas di Pomalaa bisa masuk ke tahap konstruksi. Irmanto menambahkan, tahap konstruksi untuk pabrik HPAL ( high pressure acid leaching ) di Pomalaa ini cukup panjang. Karenanya, dia memperkirakan proyek di Pomalaa bisa beroperasi sekitar tahun 2026.

Sumber : Investor.id