Gejolak di Cile Kipasi Kekhawatiran Seputar Pasokan, Tembaga Melejit
Monday, October 21, 2019       15:35 WIB

Ipotnews - Tembaga London menembus level tertinggi dalam sebulan, Senin, karena meningkatnya kekhawatiran atas pasokan di tengah gejolak yang terjadi di Cile, dan seiring tumbuhnya harapan kesepakatan perdagangan AS-China.
"Harga tembaga berhasil  rebound  ketika aksi mogok di Cile berlanjut," kata ANZ, mengutip pemogokan di tambang tembaga Antucoag Antofagasta Minerals, tambang Carmen de Andacollo Teck Resources Ltd dan kerusuhan yang lebih luas di Santiago dan sejumlah kota besar lainnya.
Cile sedang "berperang" dan pemerintah akan memperluas keadaan darurat ke lebih banyak kota, kata Presiden Sebastian Pinera, setelah setidaknya tujuh orang tewas di tengah bentrokan dan serangan pembakaran selama akhir pekan lalu.
Sementara itu, Presiden Donald Trump mengatakan dia berpikir kesepakatan perdagangan AS-China akan ditandatangani pada saat pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik ( APEC ) yang berlangsung di Cile pada 16-17 November, mengurangi kekhawatiran atas gesekan perdagangan.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) melesat sebanyaknya 0,5% menjadi USD5.837,50 per ton, level tertinggi sejak 20 September, sebelum berkurang dengan kenaikan 0,1% pada pukul 14.17 WIB, demikian laporan  Reuters , di Singapura, Senin (21/10).
Kontrak tembaga yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (ShFE) ditutup menguat 0,7% menjadi 47.020 yuan (USD6.648,38) per ton, tingkat tertinggi satu pekan.
Harga nikel LME anjlok sebanyaknya 1,1% menjadi USD16.050 per ton, tingkat terendah sejak 29 Agustus, sementara nikel ShFE merosot serendahnya 2,9% menjadi 125.330 yuan per ton, posisi terlemah sejak 30 Agustus.
Stok nikel di gudang ShFE meningkat ke level tertinggi sejak 30 Agustus, yakni 23.993 ton, Jumat, tetapi persediaan nikel LME masih melayang mendekati level terendah sejak akhir 2011.
Sementara itu, logam dasar lainnya sebagian besar berguguran. Aluminium LME berkurang 0,3%, seng naik 0,4%, timbal turun 0,4% dan timah anjlok 1%. Di Shanghai, aluminium menyusut 0,7%, seng meningkat 0,6%, timbal turun 1,1% dan timah merosot 2%.
Gangguan pasokan timbal membantu harga logam yang digunakan pada baterai kendaraan itu membuatnya mengungguli logam lain seperti tembaga, aluminium dan seng, tetapi surplus yang membayanginya menandakan tren ini tidak mungkin bertahan. (ef)

Sumber : Admin