Goldman Sachs Naikkan Prospek Harga Batubara Asia Hampir Dua Kali Lipat
Wednesday, September 15, 2021       17:30 WIB

Ipotnews - Goldman Sachs Group Inc. hampir melipatgandakan prospeknya untuk harga batubara Asia. Pemulihan permintaan listrik global dan masalah produksi di negara-negara pertambangan utama menyebabkan kelangkaan pasokan batubara.
Cacatan riset analis Goldman Sachs, Paul Young dan Hugo Nicolaci menyebutkan, batubara termal Newcastle rata-rata akan mencapai USD190 per ton pada kuartal keempat, naik dari perkiraan sebelumnya USD100, karena peningkatan permintaan untuk musim dingin di belahan bumi utara, dan dengan mempertimbangkan reli global harga gas alam.
Laman Bloomberg, Rabu (15/9) melaporkan, Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga batubara untuk tahun 2022 menjadi USD120 dari USD85 per ton.Ekspor batubara global dari negara-negara produsen utama naik sekitar 8% pada bulan Mei dan Juni, karena  rebound  pasokan dari Indonesia diredam oleh  output  yang lebih rendah di Australia, Afrika Selatan dan Kolombia.
Sementara itu, impor negara-negara importir besar seperti Jepang, Korea Selatan dan China naik 16% pada Juni lalu. Menurut China Coal Resource, harga batubara Newcastle naik ke rekor USD177,50 per ton pada minggu pertama September.
Goldman Sachs juga menaikkan perkiraan harga batu bara kokas yang digunakan untuk membuat baja. Harga untuk kuartal keempat diproyeksikan 48% lebih tinggi menjadi USD230 per ton.
Goldman menaikkan harga rata-rata batubara kokas tahun 2022 sebesar 13% menjadi USD175.
Harga batubara kokas berjangka Australia di Bursa Singapura berada di posisi USD365,50 per ton pada Selasa kemarin, tetapi pembatasan produksi baja China akan membantu menurunkan harga menjelang akhir tahun, kata Goldman.
Seiring dengan proyeksi kenaikan harga batubara, Goldman menaikkan target harga untuk saham penambang Australia. (Bloomberg)

Sumber : admin

berita terbaru