Harapan Pemulihan Ekonomi Mengecil, Rupiah Melemah Saat Sesi Siang
Thursday, January 28, 2021       12:57 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah siang ini. Pelemahan dipicu dua faktor eksternal maupun internal.
Mengutip data Bloomberg, Kamis (28/1) dalam penutupan Sesi I, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.089 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 39 poin atau 0,28% dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan pasar spot pada Rabu sore kemarin (27/1) di level Rp14.050 per dolar AS.
Direktur PT Solid Gold Berjangka, Dikki Soetopo, mengatakan Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed telah mengumumkan hasil rapat bulanan edisi Januari 2021. Hasilnya sesuai dengan ekspektasi pasar. "Ini membuat pergerakan dolar AS menguat sejak tadi malam sampai siang ini," kata Dikki saat dihubungi Ipotews, Kamis siang.
Sebagaimana diketahu, dini hari tadi waktu Indonesia, rapat Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 0-0,25%. The Fed juga berkomitmen tetap menjalankan program pembelian obligasi (quantitative easing) sampai ekonomi dan pasar tenaga kerja betul-betul pulih dari dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Sejauh ini, The Fed sudah memborong obligasi pemerintah AS sebanyak USD80 miliar per bulan plus aset beragun kredit properti (mortgage-based securities) USD40 miliar.
Faktor kedua, International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021. Dalam World Economic Outlook Update: January 2021, IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar 4,8%.
Proyeksi tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan estimasi pertumbuhan ekonomi 2021 yang sempat disampaikan IMF pada Oktober 2020. Saat itu, IMF memproyeksi perekonomian Indonesia mampu tumbuh hingga 6,1% pada tahun ini, melampaui proyeksi pemerintah.
"Ini menjadi sentimen negatif bagi rupiah, karena harapan pelaku pasar pada pemulihan ekonomi Indonesia menjadi mengecil," ujar Dikki.
(Adhitya)

Sumber : Admin