Ikuti Penguatan Harga Minyak Pesaing, CPO Berjangka Melonjak 2%
Friday, June 13, 2025       13:14 WIB

Ipotnews - Minyak kelapa sawit (CPO) berjangka Malaysia melesat, Jumat, mengikuti harga minyak mentah dan minyak nabati saingannya di Dalian dan Chicago di tengah kekhawatiran geopolitik, tetapi pasar akan segera mengakhiri penguatan empat minggu berturut-turut.
Harga minyak kelapa sawit untuk kontrak pengiriman Agustus di Bursa Malaysia Derivatives Exchange melonjak 76 ringgit, atau 1,98%, menjadi 3.915 ringgit (USD921,50) per metrik ton pada jeda tengah hari.
Kontrak tersebut turun tipis 0,05% sejauh pekan ini, demikian laporan  Reuters,  di Jakarta, Jumat (13/6).
"Pasar hari ini bereaksi atas pemboman Israel terhadap Iran, yang mengakibatkan kenaikan minyak mentah," kata seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur.
Harga minyak melambung lebih dari 9%, Jumat, mencapai titik tertinggi hampir lima bulan setelah Israel menyerang Iran, yang secara dramatis meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan mendorong kekhawatiran tentang pasokan minyak.
Harga minyak mentah berjangka yang lebih kuat membuat CPO menjadi pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.
Kontrak minyak kedelai (soyoil) Dalian yang paling aktif menguat 1,4%, sementara kontrak minyak sawitnya melejit 2,12%. Minyak kedelai di Chicago Board of Trade ( CBOT ) melejit 1,43%.
Minyak sawit mengikuti pergerakan harga minyak pesaingnya karena berkompetisi untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati (vegetable oil) global.
Impor minyak sawit India sepanjang Mei meroket sekitar 84% (month-on-month) menjadi 592.888 metrik ton, menurut badan perdagangan, Kamis.
Ringgit Malaysia, mata uang perdagangan kelapa sawit, menguat 0,75% terhadap dolar AS, membuat kontrak tersebut lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
"Minyak sawit dapat menembus resistance di level 3.927 ringgit per ton dan naik menuju kisaran 3.962-3.998 ringgit," menurut analis teknikal Reuters, Wang Tao. (ef)

Sumber : Admin