Kedelai CBOT di Jalur Keuntungan Mingguan, Terkatrol Prospek Permintaan
Friday, May 16, 2025       14:06 WIB

Ipotnews - Harga kedelai berjangka Chicago bersiap untuk mencatat kenaikan mingguan, Jumat, setelah melorot dua pekan berturut-turut, karena jeda tarif China-AS memicu harapan peningkatan permintaan China, meski ketidakpastian atas bentuk kesepakatan perdagangan tersebut masih membayangi.
Kontrak kedelai di Chicago Board of Trade naik 0,24% atau USD2,50 menjadi USD1.053,75 per bushel, pada pukul 13.33 WIB, menguat sekitar 0,14% sejauh pekan ini, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Beijing, Jumat (16/5).
Harga berada di bawah tekanan menyusul penurunan tajam minyak kedelai (soyoil) selama sesi sebelumnya, dipicu kekhawatiran atas target biofuel Amerika Serikat dan harga minyak mentah yang lebih rendah.
Harga kedelai kembali menanjak setelah Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika mengirimkan proposalnya ke Gedung Putih untuk ditinjau terkait mandat pencampuran biofuel di masa mendatang yang dimulai pada 2026.
"Ada ekspektasi bahwa ini akan berdampak positif bagi kedelai, sebagai cara untuk membantu produsen yang terdampak tarif Trump," kata Andrew Whitelaw, konsultan pertanian di Episode 3.
Gandum bersiap untuk membukukan kenaikan mingguan pertamanya dalam empat pekan, karena harga yang rendah terus menarik minat beli. Siang ini, gandum CBOT melemah tipis 0,05% atau 25 sen menjadi USD532,50 per bushel.
Penjualan ekspor gandum AS untuk minggu yang berakhir pada 8 Mei mencapai total 804.800 metrik ton, di kisaran ekspektasi analis, menurut Departemen Pertanian Amerika.
Arab Saudi mengeluarkan tender untuk membeli 655.000 metrik ton gandum untuk periode pengiriman Agustus-Oktober, menurut General Food Security Authority, Kamis.
Harga jagung berjangka CBOT menguat 0,22% atau USD1,00 menjadi USD449,50 per bushel dan berada di jalur kenaikan mingguan setelah melorot tiga pekan, ditopang permintaan yang solid dan cuaca yang mendukung.
Penjualan ekspor jagung mingguan mencapai 2.186.100 metrik ton untuk pekan yang berakhir pada 8 Mei, di atas ekspektasi analis, menurut USDA . (ef)

Sumber : Admin