Kejatuhan Pasar Saham Dorong Penghindaran Risiko, Dolar Berjaya
Thursday, January 28, 2021       09:23 WIB

Ipotnews - Dolar melanjutkan penguatan terhadap sebagian besar mata uang, Kamis pagi, karena kejatuhan pasar saham seiring kekhawatiran tentang valuasi yang berlebihan mendorong permintaan  safe-harbour  untuk mata uang Amerika itu.
Euro mempertahankan pelemahan setelah anggota Bank Sentral Eropa memperingatkan bahwa pemotongan suku bunga kemungkinan untuk mengekang kenaikan mata uang bersama itu, baru-baru ini, demikian laporan  Reuters,  di Tokyo, Kamis (28/1).
Dolar Australia dan Selandia Baru, dua mata uang yang dianggap sebagai barometer selera risiko, juga melemah terhadap  greenback,  sebagai tanda keyakinan pasar yang mulai memudar.
Ketakutan mengenai  short-squeeze  di antara  hedge fund , kekhawatiran tentang laba perusahaan, dan penundaan vaksinasi virus korona mengerem reli saham global, yang dapat terus mendongkrak dolar dalam jangka pendek.
"Penghindaran risiko yang mendukung dolar adalah koreksi yang sehat setelah kenaikan satu arah pada aset berisiko," kata Masafumi Yamamoto, Kepala Strategi Mata Uang Mizuho Securities.
"Skenario dasar akselerasi ekonomi pada semester kedua tahun ini tetap utuh. Aussie akan pulih tetapi euro akan kesulitan."
Dolar naik tipis menjadi 104,27 yen menyusul penguatan 0,4% pada sesi Rabu.
Terhadap euro, dolar naik menjadi USD1,2092, mendekati level tertinggi satu pekan.
Poundsterling melemah untuk sesi kedua berturut-turut menjadi USD1,3664.
Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, naik tipis menjadi 91,704, menambah penguatan 0,6% pada sesi Rabu.
Banyak bursa Asia tergelincir lebih dari 1% pagi ini setelah Wall Street mencatatkan penurunan persentase satu hari terbesar dalam tiga bulan pada penutupan Rabu.
Federal Reserve mempertahankan kebijakan moneter tidak berubah, sesuai ekspektasi, Rabu, tetapi menandakan beberapa kekhawatiran tentang laju pemulihan ekonomi, yang menurut sejumlah  trader  merupakan faktor negatif lainnya.
Data produk domestik bruto Amerika akan dirilis Kamis, untuk mengukur kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu saat berjuang menghadapi pandemi virus korona.
Dolar Australia turun menjadi USD0,7643, sementara dolar Selandia Baru melemah ke posisi USD0,7140 karena investor menjual mata uang yang terkait erat dengan perdagangan komoditas global itu untuk mengurangi posisi berisiko. (ef)

Sumber : Admin