Kekhawatiran Penyebaran Omicron Reda, Rupiah Menguat ke Rp14.357
Wednesday, December 08, 2021       16:16 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.357 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (8/12) sore. Posisi ini menguat 21 poin atau 0,15 persen dari Rp14.378 per dolar AS pada Selasa (7/12).
Begitu juga dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.348 per dolar AS atau menguat dari Rp14.408 per dolar AS pada Selasa kemarin.
Di kawasan Asia, rupiah menguat bersama baht Thailand 0,33 persen, won Korea Selatan 0,31 persen, yuan China 0,17 persen, yen Jepang 0,14 persen, peso Filipina 0,12 persen, ringgit Malaysia 0,11 persen, dolar Singapura 0,11 persen, dan dolar Hong Kong 0,02 persen.
Hanya rupee India yang melemah 0,12 persen dari dolar AS. Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, cuma dolar Kanada yang melemah 0,07 persen.
Sisanya, berada di zona hijau, yaitu rubel Rusia menguat 0,5 persen, franc Swiss 0,18 persen, dolar Australia 0,17 persen, euro Eropa 0,17 persen, dan poundsterling Inggris 0,04 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah menguat berkat pengaruh penurunan tingkat imbal hasil (yield) dari surat utang AS, US Treasury. Selain itu, pasar juga masih menanti data inflasi AS dan China yang akan segera dirilis dalam waktu dekat.
"Dolar AS melemah didorong turunnya imbal hasil US Treasury," ujar Ibrahim.
Di sisi lain, kekhawatiran terhadap penyebaran covid-19 varian omicron mulai mereda, sehingga turut membantu penguatan mata uang Garuda. Sementara di dalam negeri, cadangan devisa US$145,5 miliar menambah stimulus bagi penguatan rupiah.

Sumber : CNNINDONESIA.COM