Ipotnews - Kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve pada September 2025 diprediksi semakin meningkat.
Fixed Incomed Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Karinska Salsabila Priyatno mengatakan bahwa tekanan politik terhadap The Fed untuk segera memangkas Fed Fund Rates semakin meningkat.
"Tekanan ini meningkat setelah Presiden Donald Trump menyebut Jerome Powell tidak kompeten dan mendesak pemangkasan suku bunga hingga 200 bps," kata Karinska dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6).
Menurut Trump, pemangkasan FFR sebanyak 200 bps bisa menghemat anggaran pemerintah AS hingga USD600 miliar per tahun. Walaupun demikian, pelaku pasar belum bereaksi untuk FOMC Juni-Juli.
"Namun probabilitas pemangkasan pada September naik ke 76% (dari 69%) menurut data CME Fed Watch Tool," ujar Karinska.
Di satu sisi, data inflasi AS kembali menunjukkan pelemahan. Indeks harga produsen (PPI) Mei hanya naik 0,1% MoM untuk headline dan core (vs. ekspektasi +0,2% MoM dan +0,3% MoM), meredakan kekhawatiran soal tekanan harga dari sisi hulu.
Yield obligasi AS turun dua hari beruntun, dengan yield obligasi tenor 10 tahun melemah ke 4,38% dan tenor 2 tahun ke 3,91%. Penurunan ini didukung oleh tingginya permintaan pada lelang ulang USD39 miliar untuk tenor 10 tahun dan jelang lelang USD22 miliar untuk tenor 30 tahun.
"Situasi ini mencerminkan minat investor terhadap tenor panjang tetap kuat, meski risiko fiskal meningkat," pungkas Karinska.
(Adhitya)

Sumber : admin