Laba Bersih STAA Tumbuh 156% pada Kuartal I-2022
Tuesday, May 24, 2022       11:22 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Sumber Tani Agung Tbk () membukukan laba bersih sebesar Rp 432 miliar pada kuartal I-2022 atau meningkat 156% dari pencapaian periode sama di 2021 sebesar Rp 169 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh laba usaha yang meningkat dan beban usaha yang menurun drastis karena tidak adanya beban pajak ekspor CPO, pasalnya selama kuartal I-2022 menjual 100% CPO di pasar domestik.
Direktur Utama PT Sumber Tani Agung Resources Tbk Mosfly Ang mengatakan, persereoan telah menghasilkan kinerja cemerlang pada kuartal I-2022 dengan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,63 triliun atau naik sebesar 44.3% dibandingkan dengan periode sama 2021.
"PT Sumber Tani Agung Resources Tbk meraih kinerja keuangan yang kuat pada kuartal I-2022 seiring naiknya harga jual rata-rata produk kelapa sawit serta didukung oleh upaya-upaya dalam pengendalian biaya dan efisiensi,"unggkpa dia dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5).
Ia juga menyampaikan bahwa tren harga CPO yang sangat positif di awal 2022 menjadi salah satu faktor utama meningkatnya kinerja perseroan. Harga penutupan global CPO sempat mencapai 8163 MYR/ton (harga all-time-high) pada awal Maret 2022 yang sudah meningkat 58% dibandingkan akhir Desember 2021 yang berada di harga 5159 MYR/ton. Hal ini menjadi faktor kenaikan pendapatan usaha periode ini yang tercatat Rp 1.63 triliun, meningkat 44.3% yoy dari pencapaian periode sebelumnya di 2021 sebesar Rp 1,13 triliun, seiring dengan total volume penjualan minyak sawit, inti sawit dan minyak inti sawit yang mencapai 97.834 ton dan kenaikan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit: CPO, PKO, dan PK meningkat masing-masing sebesar 93%, 81%, dan 81% yoy.
mampu mencatatkan peningkatkan laba kotor menjadi sebesar Rp 647 miliar, meningkat sebesar 46.4% yoy dari Rp 442 miliar. Marjin laba kotor semakin membaik dibandingkan periode sebelumnya karena cost-efficiency perseroan yang lebih optimal di awal tahun ini. juga berhasil meningkatkan profitabilitas perseroan dibanding tahun lalu, dengan mencatatkan laba usaha sebesar Rp 635 miliar, yang berhasil meningkat sebesar 124.7% secara yoy dari sebelumnya sebesar Rp 283 miliar. Dengan kenaikan laba usaha tersebut, laba bersih berhasil naik sebesar Rp 432 miliar, meningkat 156% dari pencapaian periode sebelumnya di 2021 sebesar Rp 169 miliar.
Di sisi lain, total liabilitas perseroan meningkat hanya Rp 70 miliar quarter-on-quarter (QoQ) dari Rp 2.76 triliun menjadi Rp 2.83 triliun. Akan tetapi, total aset berhasil meningkat sebesar Rp 1.15 triliun qq dari Rp 5.85 triliun menjadi Rp 7 triliun di kuartal I-2022. Total ekuitas juga meningkat dari Rp 3.10 triliun menjadi Rp 4.17 triliun.
Meskipun mempunyai area tertanam kebun yang lebih kecil dibandingkan emiten kelapa sawit lainnya, pertumbuhan produktivitas perseroan mengakibatkan net profit per hectare (ha) yang lebih tinggi, karena efisiensi manajemen yang sudah diasah berpuluhan tahun. "Kami yakin bahwa pencabutan larangan ekspor dari pemerintah akan menambah kemampuan ke depan dalam mendorong kinerja cash flow yang lebih optimal karena efisiensi kinerja di lapangan yang menimbulkan net profit per hectare yang tinggi", tutur dia.
Mosfly Ang memperkirakan, industri perkebunan tetap menantang. "Di tengah dampak pandemi dan ketidakpastian, terus memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi, meningkatkan produktivitas, memprioritaskan belanja modal pada aspek-aspek yang berpotensi memiliki pertumbuhan, berfokus pada praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan serta mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan keamanan dan kesehatan karyawan kami selama masa pandemi,"ujarnya.

Sumber : Investor.id