MPPA Prediksi Kuartal I/2020 Kinerja Merosot Di Bawah 25 Persen
Friday, June 05, 2020       10:47 WIB

Ipotnews - Akibat pandemi COVID-19, PT Matahari Putra Prima Tbk () memproyeksi kinerja sepanjang kuartal I 2020 menurun dibandingkan tahun lalu.
Menurut Danny Kojongian,  Corporate Secretary  pandemi secara langsung menurunkan jumlah kunjungan ke gerainya. Hal ini ditambah pula dengan PSBB yang mengharuskan pusat perbelanjaan menutup sementara operasionalnya.
"Angka penurunan itu sendiri masih belum pasti karena datanya belum ada. Namun diproyeksikan secara kasar kira-kira berada di bawah 25%. Data kuartal I/2020 sendiri, rencananya tersedia akhir Juni ini," jelas Danny seperti dikutip KONTAN, Kamis (4/6).
Danny juga bilang tahun ini belum mempersiapkan nilai capex serta estimasi pertumbuhan. Pihaknya masih fokus melakukan beragam strategi efisiensi pengeluaran.
Strategi yang telah berlangsung empat tahun belakangan tersebut diantaranya adalah mengubah ukuran gerai Hypermart dari seluas 6000 meter persegi, menjadi sekitar 3500 meter persegi. Mengubah ukuran gerai ini, diakui Danny, mampu mengurangi pula biaya sewa gerai.
."Efisiensi pastinya terus dilakukan. Tapi sejak awal 2020 pengecilan ukuran gerai ini agak terhambat karena pandemi," jelasnya.
juga menghemat biaya utilitas toko, seperti memaksimalkan pemakaian listrik dan lampu. Lalu, dari sisi pembiayaan pemasaran dan iklan turut dikurangi sehingga perusahaan memilih aktif di sosial media.
Sepanjang 2019, terbukti bisa mengurangi angka kerugiannya melalui efisiensi yang dilakukan. Melihat keterangan terbuka, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menurun dari posisi Rp898,27 miliar pada 2018 menjadi Rp552,68 miliar pada 2019.
Usaha perusahaan menekan rugi dilakukan dengan efisiensi di hampir semua pos beban seperti beban pokok penjualan dan beban penjualan yang menurun masing-masing 23,2% dan 14,22%.
Dari sisi penjualan, MPAA mencatat penurunan hingga 19,06% menjadi Rp8,65 triliun dari Rp10,69 triliun sepanjang 2019. Pendapatan perusahaan yang mengoperasikan gerai Hypermart, Foodmart Primo, Hyfresh, FMX dan SmartClub ini didominasi penjualan di segmen eceran dengan proporsi sebesar 96,67%. Sisanya, disumbang dari segmen grosir.
Lebih lanjut, produk segar mencatat pertumbuhan berkelanjutan yang kuat sebesar 4% dengan kontribusi penjualan 24% dari total penjualan pada tahun 2018.
Sementara itu, total aset perusahaan turun 20,54% dari posisi Rp4,81 triliun menjadi Rp3,82 triliun pada tahun lalu. Penurunan aset itu antara lain disebabkan oleh penurunan total liabilitas dan ekuitas perusahaan yang terkoreksi masing-masing 10,09% menjadi Rp3,29 triliun dan 53,82% menjadi Rp530,68 miliar secara year to year. (winardi)

Sumber : Admin