Mau Diversifikasi Investasi Reksa Dana? Begini Caranya
Thursday, September 12, 2019       13:56 WIB

Bagi Anda yang telah berinvestasi pada instrumen reksa dana, tentu sudah mengetahui bahwa reksa dana terbagi menjadi 4 jenis, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana saham.
Keempat jenis reksa dana tersebut mengandung tingkat risiko dan tingkat imbal hasil yang berbeda-beda. Lalu apakah investasi reksa dana harus terbagi?
Bagaimana cara untuk menentukan struktur pengelolaan investasi reksa dana yang tepat? Simak tips berikut ini:
Tujuan Investasi
Pada dasarnya, investasi adalah menyimpan sejumlah uang untuk kebutuhan jangka panjang dan bukan merupakan uang yang digunakan untuk kebutuhan lainnya. Namun demikian, pada kenyataannya banyak orang yang ingin berinvestasi jangka pendek dengan tingkat likuiditas yang tinggi, namun mengharapkan tingkat imbal hasil yang optimal.
Bagi Anda yang baru memulai investasi reksa dana, maka sangat penting untuk menentukan tujuan investasi yang akan dicapai. Jika menginginkan investasi jangka panjang maka proporsi pada reksa dana jenis saham akan lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksa dana pasar uang yang nilai  return -nya tidak seoptimal reksa dana saham.
Sebaliknya, jika tujuan investasi untuk jangka pendek hingga menengah, maka proporsi reksa dana pada komponen pasar uang dan pendapatan tetap akan lebih tinggi.
Kenali Profil Risiko
Berkaitan dengan tujuan yang telah dipilih maka profil risiko sangat menentukan proporsi pembagian investasi reksa dana Anda. Ada 4 jenis kategori profil risiko.
Pertama, konservatif. Pada profil risiko ini, investor sangat mengutamakan keutuhan nilai pokok investasi dengan risiko fluktuasi yang relatif rendah, terutama untuk memenuhi kebutuhan aliran kas bulanan. Jika anda masuk dalam kategori ini, maka proporsi pada komponen reksa dana pasar uang sebaiknya pada range antara 85-90% sedangkan sisanya pada instrumen pendapatan tetap antara 1-15%.
Kedua, profil risiko konservatif moderat. Pada profil risiko tersebut, investor masih tetap mengutamakan tingkat keutuhan nilai pokok investasi. Namun masih bersedia menerima fluktuasi investasi jangka pendek untuk mendapatkan hasil investasi yang lebih baik dibandingkan dengan produk reguler perbankan. Komposisi yang tepat untuk profil risiko ini adalah 60-70% pada komponen pasar uang dan 30- 40 % pada reksa dana pendapatan tetap.
Ketiga, moderat agresif. Profil risiko ini ciri utamanya adalah investor mulai mencoba alternatif untuk mendapatkan hasil investasi yang relatif tinggi, dan risiko fluktuasi investasi yang juga relatif tinggi. Pada jenis profil risiko moderat agresif komposisi yang tepat adalah 40-50% pada instrumen reksa dana pasar uang atau reksa dana pendapatan tetap, dan 40-50% pada reksa dana reksa dana campuran atau saham.
Keempat, profil risiko agresif. Investor yang masuk ke dalam kategori ini adalah investor yang sangat mengutamakan hasil investasi yang tinggi dalam jangka panjang dan siap menerima tingginya risiko investasi. Komposisi investasi 70-80% pada instrumen reksa dana saham dan 20-30% pada instrumen reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana campuran.
Pemahaman Produk
Jika kedua poin tersebut sudah dipahami maka langkah berikutnya adalah memilih dan memahami produk-produk dari manajer investasi yang terpercaya dan mempelajarinya. Baca dan pahami prospektus serta  fund fact sheet  produk sebelum memutuskan untuk memilih produk. Salah satu produk yang telah  established  dari manajer investasi terpercaya adalah produk MNC Dana Lancar dari MNC Asset Management.
Setelah mengetahui cara mendevirsifasikan investasi reksa dana, saatnya berinvestasi dengan bijak dan jangan lupa pilih produk produk dari MNC Asset Management di aplikasi IPOT karena mudah, murah, dan menguntungkan.

Sumber : MNC Asset Management