Meski Kuartal I/2019 Laba Turun, LTLS Optimis Pendapatan Naik 10 Persen Tahun Ini
Thursday, May 16, 2019       19:52 WIB

Ipotnews - Kinerja PT Lautan Luas Tbk () pada kuartal I/2019 diwarnai oleh pendapatan yang naik tapi di sisi laba masih mengalami penurunan. Namun , optimis bisa mendongkrak pendapatan hingga 10% tahun ini.
Adapun pada kuartal I-2019 tercatat pendapatan sebesar Rp 1,80 triliun atau naik 4,65% dari periode sama tahun lalu sebanyak Rp 1,72 triliun. Meski pendapatan naik, tetapi bottom line perusahaan justru turun. Tercatat pada periode Januari-Maret 2019 laba bersih menjadi Rp 48,23 miliar. Atau turun 4,7% dari periode sama sebelumnya sebesar Rp 50,65 miliar.
Sementara tahun lalu, dalam laporan keuangan 2018 yang sudah diaudit tercatat pendapatan sebesar Rp 7,07 triliun. Jumlah tersebut naik 7,2% dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp 6,59 triliun. Alhasil laba bersih pun ikut terkerek naik menjadi Rp 200,33 miliar. Meningkat 34,5% ketimbang periode tahun 2017 sebesar Rp 149,89 miliar.
Terkait optimisme tahun ini untuk memperbaiki kinerja yang turun itu dikarenakan bisnis afiliasi yang membaik sejak beberapa tahun belakangan, meski kenaikan pendapatan itu tak diiringi dengan kenaikan laba. "Laba kami prediksi sama sekitar Rp 200 miliar karena terkendala ekonomi global dan juga kondisi politik dan ekonomi domestik," jelas Direktur Operasi , Herman Santoso, seperti dikutip kontan.co.id, usai Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ), Kamis (16/5).sambil menambahkan tahun ini bisnis dari sektor pendukung dan jasa juga meningkat karena dari sisi logistik, Indonesia sudah meningkat sehingga akan berpengaruh ke pendapatan perseroan.
Herman juga menjelaskan kondisi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina membuat adanya tantangan dan peluang. Untuk tantangan, pabrik di Tiongkok jadi kesulitan untuk ekspor ke AS. Namun jadi peluang untuk bisa ekspor langsung dari Indonesia ke AS. Meski demikian kontribusi penjualan akan sama dengan tahun lalu. "Penjualan luar negeri masih 20% dan sebanyak 80% dari domestik," jelasnya.
Adapun hingga saat ini secara keseluruhan, punya 17 fasilitas manufaktur. Sebanyak 14 diantaranya ada di Indonesia, dua di China dan ada satu di Vietnam. Saat ini utilisasi produksi masih dijaga pada kisaran 80%.
Untuk peningkatan kinerja, tahun ini perusahan tak ada aksi korporasi baru. Tapi, sudah menyiapkan capex sekitar US$ 10 juta dan digunakan membeli mesin baru untuk pabrik di Surabaya. Sumber dananya sebagian dari internal dan sisanya pinjaman bank. "Ini kita beli mesin berteknlogi dari Jepang. Tujuannya untuk mengurangi biaya pemelirahaan mesin," papar Herman.
Mengenai pembagian dividen , RUPS tahun ini menyetujui usul untuk melakukan pembagian dividen tunai. Adapun Selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, perseroan memperoleh laba bersih Rp 200,33 miliar. Sesuai keputusan RUPS , dividen yang akan di bagikan kepada pemegang saham yakni sekitar Rp 60 miliar atau 30% dari total laba. Guna memenuhi ketentuan Pasal 25 Anggaran Dasar, perseroan menyisihkan dana cadangan 20% sebesar Rp 200 juta.
"Sebesar Rp 40 per saham akan kami bagi jadi dividen. Tanggal pembagian dividen akan diumumkan segera. Tapi paling lambat bulan depan," papar Herman sambil menegaskan tiap tahun perusahaan terus berupaya untuk membagikan dividen. Hal ini tentu agar memberikan komitmen baik dari perusahaan bagi pemegang saham . (winardi)

Sumber : Admin