Minyak Melesat Lebih dari USD1 Didorong Optimisme Vaksinasi dan Penurunan Output
Tuesday, February 23, 2021       15:41 WIB

Ipotnews - Harga minyak melonjak lebih dari USD1, Selasa, didukung optimisme atas peluncuran vaksin Covid-19 dan produksi yang lebih rendah karena lambatnya pasokan Amerika untuk kembali setelah cuaca dingin ekstrim di Texas menghentikan produksi minyak mentah pekan lalu.
Produsen  shale-oil  di Amerika Serikat bagian selatan bisa memakan waktu setidaknya dua pekan untuk memulai kembali produksi minyak mentah lebih dari 2 juta barel per hari (bph) yang ditutup akibat cuaca dingin, karena pipa yang membeku dan gangguan pasokan listrik memperlambat pemulihan, kata narasumber.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melejit 88 atau 1,35% menjadi USD66,12 per barel pada pukul 15.17 WIB, setelah sebelumnya melesat setingginya USD66,79 per barel, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Selasa (23/2).
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melambung USD2,25 atau 3,80% menjadi USD61,49 per barel, setelah meroket setingginya USD63 per barel. Kedua  benchmark  naik lebih dari 2% pada Selasa setelah menguat hampir 4% di sesi sebelumnya.
"Momentum positif terus berlanjut di kompleks minyak, dengan investor tanpa malu-malu cenderung memiliki pandangan  bullish,"  kata Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar Global di Axi dalam sebuah catatan.
Goldman Sachs Commodities Research menaikkan perkiraan harga minyak mentah Brent sebesar USD10 untuk kuartal kedua dan ketiga tahun 2021, mengutip proyeksi persediaan yang lebih rendah, biaya marjinal yang lebih tinggi untuk memulai kembali aktivitas  upstream  dan arus masuk spekulatif.
Goldman memperkirakan harga Brent mencapai USD70 per barel pada kuartal kedua dari USD60 yang diprediksi sebelumnya dan USD75 di kuartal ketiga dari USD65 sebelumnya.
Morgan Stanley memperkirakan harga minyak mentah Brent naik menjadi USD70 per barel pada kuartal ketiga di tengah "tanda-tanda pasar yang jauh lebih baik" termasuk prospek peningkatan permintaan.
"Permintaan minyak global terlihat jauh lebih baik sekarang karena vaksin Pfizer menunjukkan hasil positif setelah satu dosis, Inggris melihat akhir dari pandemi, dan ketika kasus rawat inap dan kematian terus menurun setelah mencapai puncaknya pada awal Januari," ujar Edward Moya, analis OANDA di New York.
Stok minyak mentah dan produk penyulingan Amerika kemungkinan turun pekan lalu, menurut jajak pendapat awal  Reuters,  Senin, karena gangguan di Texas. (ef)

Sumber : Admin