Penerapan Tarif Impor Trump Dua Pekan Lagi Bisa Picu Volatilitas Perdagangan Global
Friday, June 13, 2025       14:04 WIB

Ipotnews - Rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menerapkan tarif impor sepihak dalam dua minggu ke depan berpotensi mendorong peningkatan volatilitas perdagangan global.
Fixed Incomed Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Karinska Salsabila Priyatno, mengatakan bahwa Trump menegaskan rencana untuk menetapkan tarif impor secara sepihak dalam 1-2 minggu ke depan, menjelang tenggat 9 Juli 2025.
"Pendekatan "take-it-or-leave-it" ini menunjukkan pergeseran ke negosiasi bilateral yang lebih transaksional, karena kesepakatan multilateral masih tersendat," kata Karinska dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6).
Menurut Karinska, strategi ini bisa menambah volatilitas perdagangan global. Apalagi jika tarif benar-benar diterapkan tanpa koordinasi internasional.
"Dengan kemajuan yang masih terbatas di luar Inggris dan China, rantai pasok global tetap dalam tekanan," ujar Karinska.
Sebagaimana diketahui, dua minggu lagi Presiden AS Donald Trump akan menetapkan tarif AS secara sepihak. Trump mengatakan ia bermaksud mengirim surat kepada mitra dagang dalam satu hingga dua minggu ke depan untuk menetapkan tarif sepihak, lapor Bloomberg, Kamis (12/6).
Hal ini disampaikannya menjelang batas waktu 9 Juli 2025 untuk mengenakan kembali bea masuk yang lebih tinggi pada puluhan negara. "Kami akan mengirim surat dalam waktu sekitar satu setengah minggu, dua minggu, ke negara-negara, memberi tahu mereka apa kesepakatannya," beber Trump di John F Kennedy Center for the Performing Arts, Washington, AS tempat ia menghadiri sebuah pertunjukan.
Tidak jelas apakah Trump akan menepati janjinya. Trump sendiri kerap menetapkan batas waktu dua minggu untuk tindakan, hanya untuk kemudian menerapkan atau sama sekali tidak menerapkannya. Pada 16 Mei 2025, misalnya, Trump saat itu mengatakan ia akan menetapkan tarif untuk mitra dagang AS selama dua hingga tiga minggu ke depan.
Pada April 2025 Trump mengumumkan tarif yang lebih tinggi pada puluhan mitra dagang, hanya untuk menghentikannya selama 90 hari karena pasar anjlok dan investor khawatir pungutan tersebut akan memicu penurunan global. Namun terlepas dari negosiasi yang sedang berlangsung, satu-satunya kerangka kerja perdagangan yang dicapai AS adalah hanya dengan Inggris, bersama dengan gencatan senjata tarif dengan China.
(Adhitya)

Sumber : admin