Permintaan Tak Terhambat Lonjakan Omicron, Minyak Terus Menguat
Monday, January 17, 2022       14:24 WIB

Ipotnews - Harga minyak menguat, Senin, dengan Brent menyentuh level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun, karena investor berspekulasi pasokan akan tetap ketat di tengah terkendalanya output produsen utama dengan permintaan global tidak terganggu lonjakan kasus varian Omicron virus korona.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 40 sen, atau 0,5%, menjadi USD86,46 per barel pada pukul 13.41 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Senin (17/1). Di awal sesi, kontrak Brent menyentuh level tertinggi sejak 3 Oktober 2018, yakni USD86,71.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, meningkat 58 sen, atau 0,7%, menjadi USD84,40 per barel, setelah mencapai USD84,78 per barel, tingkat tertinggi sejak 10 November 2021, di awal sesi.
Kenaikan tersebut mengikuti reli pekan lalu ketika Brent melambung lebih dari 5% dan WTI melesat lebih dari 6%.
Keriuhan aksi beli, didorong gangguan pasokan dan tanda-tanda varian Omicron tidak akan mengganggu seperti yang dikhawatirkan terhadap permintaan bahan bakar, mendongkrak sejumlah  grade  minyak mentah ke posisi tertinggi multi-tahun, menunjukkan reli Brent dapat dipertahankan lebih lama, ungkap trader.
"Sentimen  bullish  terus berlanjut karena (kelompok produsen) OPEC Plus tidak menyediakan pasokan yang cukup untuk memenuhi permintaan global yang kuat," kata Toshitaka Tazawa, analis Fujitomi Securities Co Ltd.
"Jika pelaku pasar menambah bobot alokasi untuk minyak mentah, harga bisa mencapai level tertinggi 2014."
Organisasi Negara Eksportir Minyak, Rusia dan sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC Plus, secara bertahap melonggarkan pengurangan output yang diterapkan ketika permintaan merosot pada 2020.
Tetapi banyak produsen yang lebih kecil tidak dapat meningkatkan pasokan dan yang lain ketar-ketir memompa terlalu banyak minyak jika terjadi kehancuran lagi akibat Covid-19.
"Yang terlihat selanjutnya adalah lonjakan permintaan musim panas, terutama di Eropa dan Amerika, yang bisa lebih besar dari tahun lalu, jika harapan yang berkembang seputar Omicron akhirnya mengubah Covid dari pandemi menjadi endemik terbukti benar," kata Vandana Hari, analis Vanda Insights.
Ancaman geopolitik yang memburuk terhadap pasokan juga mendukung sentimen  bullish,  kata Hari.
Pejabat Amerika menyuarakan kekhawatiran, Jumat, bahwa Rusia sedang bersiap untuk menyerang Ukraina jika diplomasi gagal. Rusia, yang menempatkan 100.000 tentara di perbatasan Ukraina, merilis gambar pergerakan pasukannya.
Pemerintah Amerika mengadakan pembicaraan dengan beberapa perusahaan energi internasional mengenai rencana darurat untuk memasok gas alam ke Eropa jika konflik antara Rusia dan Ukraina mengganggu pasokan Rusia, pejabat AS dan sumber industri mengatakan kepada  Reuters,  Jumat.
Stok minyak mentah AS, sementara itu, turun lebih dari ekspektasi ke level terendah sejak Oktober 2018, tetapi persediaan bensin melonjak karena permintaan yang lemah, papar Badan Informasi Energi, Rabu.
Kekhawatiran atas kendala pasokan melebihi berita tentang kemungkinan pelepasan cadangan minyak China, ungkap Tazawa.
Sumber mengatakan kepada  Reuters , China berencana melepas cadangan minyak sekitar liburan Tahun Baru Imlek antara 31 Januari dan 6 Februari sebagai bagian dari rencana yang dikoordinasikan oleh Amerika Serikat dengan konsumen utama lainnya untuk menekan harga global. (ef)

Sumber : Admin