Realisasi Buyback Saham SCMA Capai Sebesar Rp583,93 Miliar
Thursday, August 06, 2020       16:33 WIB

Ipotnews - PT Surya Citra Media Tbk () melaporkan hasil realisasi rencana pembelian kembali atau buyback saham perseroan yang berlangsung sejak akhir 2018.
Langkah itu sehubungan dengan telah disetujuinya rencana itu dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) serta rencana  buyback  dalam kondisi pasar yang berfluktuasi signifikan.
Corporate Secretary , Gilang Iskandar dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) menuturkan perseroan memang telah melaksanakan pembelian kembali saham sejak 5 Desember 2018 hingga 30 Juli 2020.
Gilang melaporkan jumlah saham yang dibeli melalui aksi korporasi itu sebanyak 619,43 juta lembar. Jumlah itu setara dengan 4,193 persen dari modal disetor dalam perseroan.
"Total biaya pembelian kembali berkisar Rp583,93 miliar," jelasnya seperti dikutip  Bisnis , Kamis (6/8).
Berdasarkan data  Bloomberg , harga saham emiten berkode saham itu bergerak fluktuatif sepanjang periode berjalan 2020. Pergerakan menyentuh level resistance Rp1.625 dan support Rp600 secara  year to date  (ytd).
Laju saham terkoreksi 12,77 persen ke level Rp1.230 secara ytd hingga Kamis (6/8) pukul 14:00 WIB. Total kapitalisasi psar yang dimiliki senilai Rp18,10 triliun.
Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham. dengan target harga Rp1.440.
Menurut Analis Mirae Asset Sekuritas. Christine Natasya, rekomendasi tersebut berdasarkan kinerja perseroan di kuartal II/2020 yang sesuai dengan proyeksi serta potensi pertumuhan kinerja emiten media itu di paruh kedua 2020.
"Target harga baru kami Rp1.440 dari yang semula Rp1.370. Ini didasarkan pada EPS 16x PE dan 2021F yang tidak berubah," tulisnya seperti dikutip  Bisnis , Rabu (5/8).
Dia menilai pendapatan telah meningkat sejak Juli, salah satunya karena perseroan berhasil memperoleh banyak kontrak siaran acara langsung dengan slot antara 1-2 jam.
Itu karena menawarkan berbagai jenis platform periklanan, termasuk TV, manajemen acara, dan online, yang semuanya bersinergi bersama sehingga menjadi kesepakatan yang bagus bagi kliennya.
" sangat optimis tentang pendapatan kuartal III/2020 mereka, meskipun pada awalnya ada kemungkinan turun 22 persen yoy, tapi dengan perkembangan ini kami memprediksi pertumbuhan kuartal III/2020 akan datar secara tahunan," papar Christine.
Adapun untuk paruh pertama 2020 sendiri, mencatatkan pendapatan Rp2,36 triliun, turun 14,46 persen dibandingkan pendapatan semester I/2019 yang sebesar Rp2,76 triliun. Laba perseroan tercatat sebesar Rp600 miliar, turun 23,27 persen yoy.
Di sisi lain, perseroan berhasil menekan pengeluarannya. Beban program dan siaran tercatat menyusut 22,02 persen secara yoy, menjadi Rp988 miliar dari yang semula Rp1,26 triliun. Begitu pula beban usaha turun 6,46 persen dari Rp640 miliar menjadi Rp565 miliar.
Perseroan banyak memainkan tayangan ulang  (rerun)  sinetron yang bersumber dari stok selama kuartal tersebut dan menunda pembayaran untuk semua program olahraga. Sebab tidak ada pertandingan langsung sehingga mengurangi biaya operasional. (winardi)

Sumber : Admin