Reli Bursa Wall Street Berlanjut Didorong Keperkasaan Saham Teknologi
Tuesday, January 24, 2023       05:15 WIB

Ipotnews - Wall Street ditutup melesat tajam, Senin, didorong lonjakan saham teknologi ketika investor memulai pekan yang padat laporan keuangan dengan antusiasme untuk saham momentum pemimpin pasar yang terpukul tahun lalu.
Ketiga indeks utama Wall Street memperpanjang kenaikan Jumat, dengan Nasdaq yang padat teknologi memimpin, didorong saham semikonduktor, demikian laporan  Reuters,  di New York, Senin (23/1) atau Selasa (24/1) pagi WIB.
"(Chips adalah) kelompok yang mengalami depresi, jadi saya tidak terlalu terkejut," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia. "Kita akan melihat laba dari perusahaan-perusahaan ini selama beberapa minggu ke depan dan di sanalah teori akan diuji secara praktis."
"Itu adalah kelompok yang siap untuk rebound."
Sesi ini menandai ketenangan sebelum "badai" dalam seminggu penuh dengan laporan laporan keuangan perusahaan kakap dan  back-end loaded  dengan data ekonomi yang penting.
Investor sangat yakin Federal Reserve akan menerapkan kenaikan suku bunga kecil pekan depan bahkan ketika bank sentral Amerika Serikat itu tetap berkomitmen untuk menjinakkan siklus inflasi terpanas dalam beberapa dekade.
"(Investor) cukup nyaman bahwa mereka akan melihat kenaikan suku bunga yang lebih rendah dari The Fed, bahwa kita menghindari kenaikan inflasi dan suku bunga," ucap Tuz. "Saham bisa berkinerja dengan baik di lingkungan itu, terutama saham dengan pertumbuhan besar yang menggerakkan pasar."
Pasar keuangan memperkirakan kemungkinan 99,9% untuk kenaikan 25 basis poin untuk suku bunga the Fed pada akhir pertemuan kebijakan moneter dua hari Rabu depan, menurut alat FedWatch CME.
Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 254,07 poin, atau 0,76%, menjadi 33.629,56, S&P 500 melesat 47,2 poin, atau 1,19%, menjadi 4.019,81 sedangkan Nasdaq Composite Index melambung 223,98 poin, atau 2,01%, menjadi 11.364,41.
Dari 11 sektor utama S&P 500, semuanya kecuali energi berakhir di zona hijau, dengan saham teknologi menikmati persentase kenaikan terbesar, meroket 2,3% pada sesi tersebut.
Musim pelaporan kuartal keempat bergeser menjadi  overdrive,  dengan 57 perusahaan di S&P 500 mengumumkan kinerjanya. Dari jumlah tersebut, 63% mencatat laba lebih baik dari perkiraan, menurut Refinitiv.
Analis sekarang melihat laba kuartal keempat S&P 500, secara agregat, menyusut 3% tahun-ke-tahun, hampir dua kali lebih curam dari penurunan tahunan 1,6% yang terlihat di awal tahun, menurut Refinitiv.
Minggu ini, Microsoft Corp dan Tesla Inc, bersama dengan serentetan raksasa industri termasuk Boeing Co, 3M Co, Union Pacific Corp, Dow Inc, dan Northrop Grumman Corp, diperkirakan melaporkan kinerja kuartalannya.
Indeks semikonduktor Philadelphia SE melonjak 5,0%, kenaikan satu hari terbesar sejak 30 November setelah Barclays meng- upgrade  sektor ini menjadi "overweight" dari "equal weight".
Tesla melejit 7,7% setelah CEO Elon Musk mengambil sikap dalam persidangan terkait dengan  tweet  yang mengatakan dia mendukung untuk menjadikan produsen mobil listrik itu non-publik.
Baker Hughes Co meleset dari perkiraan laba triwulanan karena tekanan inflasi dan gangguan yang sedang berlangsung akibat perang Rusia di Ukraina. Saham perusahaan jasa ladang minyak itu merosot 1,5%.
Perusahaan perangkat lunak berbasis cloud, Salesforce Inc, melambung 3,1% menyusul berita bahwa activist investor Elliot Management Corp mengambil saham multi-miliar dolar di emiten tersebut.
Spotify Technology SA bergabung dengan daftar perusahaan terkait teknologi yang terus menanjak yang mengumumkan pemutusan hubungan kerja, memangkas 6% tenaga kerjanya karena kenaikan suku bunga dan kemungkinan resesi terus menekan saham  growth . Saham perusahaan streaming musik itu meningkat 2,1%.
Di bidang ekonomi, Departemen Perdagangan Amerika diperkirakan mengungkapkan "kemajuan" awalnya pada PDB kuartal keempat, Kamis, yang diprediksi analis akan mendarat di 2,5%.
Jumat, laporan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang luas akan menyoroti belanja konsumen, pertumbuhan pendapatan, dan yang terpenting, inflasi.
Volume di bursa Wall Street tercatat 11,99 miliar saham, dibandingkan rata-rata 10,62 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)

Sumber : Admin