Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami penguatan dalam penutupan perdagangan di pasar spot Rabu sore (8/4). Setidaknya ada dua faktor yang membuat kurs rupiah bisa menguat hari ini.
Mengutip data Ipotnews pukul 16.12 WIB, kurs rupiah ditutup pada level Rp16.150 per dolar AS. Posisi ini menguat 25 poin dibandingkan penutupan perdagangan terakhir.
Menurut Analis Monex Investindo Futures, Faisyal, kurs rupiah menguat karena sentimen positif kerjasama Bank Indonesia dengan bank sentral AS, The Federal Reserve. The Fed menyediakan fasilitas repurchase agreement line (repo line) bagi BI dengan nilai sebesar USD 60 miliar.
Kerja sama ini tak menambah cadangan devisa Indonesia. Namun Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan kerja sama ini akan sangat membantu penyediaan dolar saat terjadi keketatan di level global. Kerja sama BI dengan The Fed ini merupakan Vote of Confident sebab Indonesia dinilai memiliki prospek ekonomi yang bagus. Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara emerging markets yang mendapat The Fed Repo Lines.
"Nah kerja sama ini ternyata direspons positif oleh pasar dan membuat rupiah menguat," kata Faisyal saat dihubungi Ipotnews, Rabu (8/4).
Faktor kedua yang memperkuat kurs rupiah adalah tindakan BI yang telah menggunakan cadangan devisa sebesar USD 7 miliar pada Maret 2020. Upaya ini mampu membantu menjaga stabilitas kurs rupiah yang sempat tertekan hebat cukup lama akibat sentimen negatif yang disebabkan wabah virus corona.
Hanya saja, menurut Faisyal, penguatan kurs rupiah masih terbatas. Mestinya bisa lebih besar lagi seandainya tidak ada kekecewaan pelaku pasar akan bertambahnya jumlah kematian dan penambahan jumlah penderita akibat virus corona. Setelah dua hari melambat, hari ini menunjukkan peningkatan kembali.
"Apalagi di AS sudah hampir mencapai 400 ribu orang yang tertular. Seharusnya penguatan kurs rupiah bisa lebih besar seandainya tak ada sentimen negatif ini," tutup Faisyal. (Adhitya)

Sumber : admin