Sejumlah Data Ekonomi AS Melandai, Rupiah Menguat Di Akhir Pekan
Friday, May 16, 2025       16:11 WIB

Ipotnews - Sejumlah data terbaru ekonomi makro Amerika Serikat yang melandai, membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat cukup meyakinkan di akhir pekan ini.
Mengutip data Bloomberg pada Jumat sore (16/5) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.444 per dolar AS, menguat 84 poin atau 0,51% dibandingkan Kamis sore (15/5) dilevel Rp16.528 per dolar AS.
Sebagaimana diketahui, serangkaian data makro AS, termasuk ukuran kesehatan konsumen yang menunjukkan belanja ritel melambat sepanjang April karena ketidakpastian prospek ekonomi membebani sentimen.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan momentum kesepakatan perdagangan antara AS dengan China masih terasa efeknya. "Kemudian muncul data inflasi AS April 2025 yang melandai pada Rabu kemarin," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews sore ini.
Selanjutnya tadi malam, sejumlah data ekonomi AS tadi malam menunjukkan perlambatan. "Ini semakin memberikan dorongan yang membuat kurs rupiah menguat signifikan pada akhir pekan ini," ujar Lukman.
Lukman melihat mayoritas mata uang Asia menguat hari ini. Meredanya perang dagang AS - China dan melambatnya data - data ekonomi Negeri Paman Sam membuat minat pelaku pasar terhadap aset - aset berisiko membaik. "Inilah yang mendorong penguatan rupiah sampai sore ini," pungkas Lukman.
Departemen Perdagangan mengatakan penjualan ritel naik tipis 0,1% bulan lalu setelah lonjakan 1,7% yang direvisi naik pada Maret, dibandingkan ekspektasi sejumlah ekonom yang disurvei Reuters untuk tetap tidak berubah setelah peningkatan 1,5% yang dilaporkan sebelumnya pada Maret.
Peningkatan pada Maret sebagian disebabkan pembelian barang seperti mobil yang dipercepat menjelang pengumuman tarif Presiden AS Donald Trump pada 2 April, demikian laporan Reuters, di New York, Kamis (15/5) atau Jumat (16/5) pagi WIB.
Dalam laporan terpisah, Departemen Tenaga Kerja mengatakan indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir turun 0,5% bulan lalu, setelah pembacaan yang direvisi naik tidak berubah pada Maret.
Namun, data lain dari Departemen Tenaga Kerja memperlihatkan klaim pengangguran awal mingguan tetap stabil di angka 229.000, sesuai dengan ekspektasi ekonom dalam survei Reuters, meski lowongan pekerjaan menjadi lebih terbatas. (Adhitya)

Sumber : admin