Tensi USA-China Jadi Beban, Pasar Saham Eropa Hanya Mendatar
Saturday, May 23, 2020       07:00 WIB

Ipotnews - Pasar saham Eropa bergerak stagnan pada perdagangan akhir pekan ini meskipun tensi USA-China menekan saham-saham perbankan Asia. Di sisi lain munculnya harapan pemulihan global mempertahankan penguatan bursa Eropa secara mingguan.
Pasar saham Eropa mengalami sesi yang fluktuatif karena Beijing berencana untuk memberlakukan undang-undang keamanan baru di Hong Kong, meningkatkan prospek protes baru di pusat keuangan global. Hal ini menarik peringatan dari Presiden USA Donald Trump bahwa Washington akan bereaksi "sangat kuat".
Di bursa London, Indeks FTSE terkoreksi 0,37 persen ke level 5.993. Di bursa saham Frankfurt, Indeks DAX naik tipis 0,07 persen ke 11.037 dan Indeks CAC di pasar saham Paris melemah tipis -0,02 persen ke 4.444.
Perusahaan asuransi jiwa Inggris yang berfokus di Asia, Prudential jatuh 9,3 persen ke posisi terendah dalam indeks Pan European STOXX 600. Indek patokan pasar saham Eropa tersebut ditutup flat.
HSBC Holdings dan Standard Chartered masing-masing turun 5% dan 2,4%.
Ketegangan yang meningkat antara dua raksasa ekonomi terbesar di dunia telah menghentikan pemulihan di pasar ekuitas dalam beberapa pekan terakhir. Presiden USA Donald Trump menuduh China salah menangani wabah coronavirus.
"USA telah meningkatkan tekanan pada China di beberapa bidang dan telah melemahkan selera risiko menjelang akhir pekan," kata Marc Chandler, direktur pelaksana di Bannockburn Global Forex.
Namun STOXX 600 menghapus pelemahan di sesi awal setelah saham-saham media rebound. Saham sektor media naik 1,7%. Sektor bank zona euro juga rebound dari rekor level rendah.
Saham sektor siklis seperti penambang, tour and travel, otomotif telah menguat minggu ini, membantu STOXX 600 memposting minggu terbaiknya sejak 10 April dengan harapan bahwa pelonggaran lockdown yang digerakkan oleh coronavirus akan memacu pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
Harga saham Burberry Inggris naik 3,3% karena kepala eksekutifnya mengatakan perusahaan didorong oleh "rebound kuat di beberapa bagian Asia" dan siap untuk bernavigasi di tengah situasi Covid-19.
Perusahaan real estat Jerman LEG Immobilien dan TAG Immobilien masing-masing naik 0,8% dan 6,6% setelah LEG mengatakan perusahaan-perusahaan itu dalam proses negosiasi tentang potensi kombinasi bisnis mereka.
Saham sektor minyak tergelincir seiring jatuhnya harga minyak mentah karena China menurunkan target pertumbuhan tahunan untuk pertama kalinya, memicu kekhawatiran permintaan di negara pengguna minyak terbesar kedua di dunia.
Pembuat barang mewah termasuk LVMH dan Kering SA yang menarik sebagian besar pendapatan mereka dari China, turun sekitar 2%. Saham Cartier Richemont turun 4,2%.
Kekhawatiran atas undang-undang keamanan Hong Kong yang baru menghantam saham bank dan perusahaan jasa keuangan. Saham perbankan global dengan eksposur besar di ASia tumbang.
Harga saham HSBC atuh hampir 5%. Standard Chartered turun 2% dan Prudential turun hampir 9% ke bagian bawah Stoxx 600.
Perusahaan real estate Swedia SBB melonjak 9%. Perusahaan mengumumkan pada hari Rabu bahwa CEO-nya, Ilija Batljan, diberhentikan dari penyelidikan kriminal ke dalam transaksi orang dalam dan bahwa penyelidikan telah ditarik.
(cnbc/reuters/mk)

Sumber : admin